Diare, Jangan Anggap Remeh

Penyakit diare tidak bisa dianggap remeh. Jika tidak ditangani dengan benar, kehilangan cairan (dehidrasi) pasca diare bisa berakibat fatal. Jika seorang bayi terkena diare, diare tersebut dapat menyebabkan kematian. Faktanya, diare merupakan penyebab kematian utama anak balita setelah penyakit infeksi saluran pernafasan akut. Menurut WHO (tahun 2013) diare sudah membunuh 760.000 anak setiap tahunnya, sebagian besar meninggal disebabkan oleh dehidrasi atau kehilangan cairan dalam jumlah yang besar. Karena itu, penting sekali bagi penderita diare untuk tetap menjaga cairan tubuh tetap stabil.

Dokter umum RS Awal Bros Batam, dr. Putri Yuliani, mengatakan bahwa mengganti cairan tubuh yang telah hilang saat diare menjadi hal utama yang harus disadari oleh penderita. “Mengingat diare pasti akan berdampak pada hilangnya cairan tubuh yang ditandai dengan bibir kering, sulit makan dan minum, mata cekung dan lainnya,” kata dokter Putri.

Definisi dan Penyebab Penyakit Diare

Penyakit diare bisa diartikan kondisi encernya feses dengan frekuensi buang air besar (BAB) yang lebih sering, misalnya lebih dari tiga kali dalam sehari. Penyakit diare dibagi menjadi tiga, sesuai dengan frekuensi waktu diderita. “Diare yang muncul kurang dari 14 hari, disebut diare akut. Selama 14 hari lebih disebut diare persisten dan lebih dari dari 1 bulan disebut diare kronis. Umumnya memang berlangsung hanya hitungan hari, namun sebagian kasus diare bisa terjadi hingga satu bulan,” jelasnya.

Adapun diare disebabkan oleh virus, bakteri dan parasit. Sebagian besar parasit itu tersebar di air. Air yang terkontaminasi biasanya terjadi akibat hygiene dan sanitasi yang kurang baik. “Jadi agen penyakitnya tidak hanya dari tangan dan makanan yang kurang bersih, namun bisa dari air cuci tangan juga,” terang dr. Putri.

Konsumsi makanan yang kurang matang dan produk susu yang tidak mengalami proses pasteurisasi bisa menjadi penyabab lainnya. Namun, kata dokter Putri hal ini berbeda jika seseorang menderita intoleransi laktosa. “Biasanya penderita intoleransi laktosa akan diare jika konsumsi produk susu sapi,” ujar dokter Putri. Ia melanjutkan dehidrasi berat juga berdampak pada system kerja organ lain seperti ginjal dan otak. “Komplikasi ini terjadi karena kurangnya suplai cairan dan nutrisi,” ucapnya.

Penyakit Diare dan Dehidrasi

Apabila dehidrasi yang dialami tergolong dehidrasi berat karena diare disertai dengan muntah-muntah, maka risiko kematian dapat mengancam penderitanya. Jika seseorang meninggal karena diare dan dehidrasi, biasanya terjadi karena cairan dan elektrolit tubuh tidak segera digantikan.

Pentingnya mengetahui tanda-tanda dehidrasi pada tubuh penderita diare menjadi hal yang wajib diketahui. Penderita yang baru terkena diare harus segera meminum oralit atau campuran air gula dan garam, untuk menggantikan cairan tubuhnya. “Namun, jika dehidrasi tidak kunjung berkurang, segeralah ke dokter untuk mendapatkan tindakan selanjutnya. Biasanya, dokter akan menyarankan rawat inap dan member asupan nutrisi melalui infus, jika pasien tidak bisa makan melalui mulut,” paparnya.

Penyakit Diare dan Terapinya

Bagi penderita diare ringan, sebaiknya menghindari konsumsi santan, makanan yang pedas dan asam, serta makanan yang mengandung protein tinggi. “Untuk memadatkan feses, bisa dengan konsumsi pisang, roti, sereal, apel, nasi dan yogurt,” sebutnya. Dokter Putri menegaskan penggunaan antibiotik pada diare haruslah sesuai anjuran dokter. “ seringkali pasien merasa tidak berobat sebelum diberikan antibiotik, padahal anggapan tersebut salah,” ujarnya. Pemberian antibiotik pada kasus diare harus melalui pemeriksaan fases dan darah. Jika benar penyebabnya adalah bakteri, barulah bisa diberikan sesuai takaran antibiotiknya. “Perlu diingat penggunaan antibiotik harus sesuai aturan dan jangan ketergantungan, karena bakteri akan bermutasi lebih kuat lagi,” tegasnya.

Hal paling mudah adalah menjaga kebersihan makanan dan minuman, serta selalu membiasakan diri untuk cuci tangan. “Baik saat menyiapkan makanan atau hendak makan,” tutup dokter Putri.

Tips Agar Tidak Terkena Diare

  1. Mencuci tangan sebelum menyiapkan makanan dam sebelum makan
  2. Menjauhi makanan yang kebersihannya diragukan dan tidak minum air kran
  3. Memisahkan makanan yang mentah dari yang matang
  4. Memasak makanan hingga matang

Tanda Dehidrasi Pada Penderita Diare

  1. Kulit dan bibir kering
  2. Mata cekung
  3. Muntah dan tidak nafsu makan
  4. Cenderung mengantuk

Makanan Yang Bisa Kurangi Penyakit Diare

  1. Minum yogurt, oralit atau campuran air gula dan garam
  2. Konsumsi buah pisang dan apel
  3. Roti, nasi dan sereal

 

Ilustrasi oleh freepik exclusive vectors

Bagikan ke :

Login to your account below

Fill the forms bellow to register

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.