Memiliki gangguan kapasitas fisik ataupun kemampuan fungsional tubuh, dapat diatasi dengan pengobatan rehabilitasi medik. Pengobatan ini mengandalkan terapi fisik tanpa harus mengkonsumsi obat. Spesialis Ilmu Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi (Sp. KFR) yang disebut sebagai dokter rehabilitasi medik, merupakan keilmuan medis yang memiliki cakupan luas. Seorang dokter rehabilitasi medik dituntut mampu menangani pasien dengan fungsi tubuh bermasalah agar kembali mandiri.
Dr. Fisher Iwan, SpKFR yang merupakan dokter rehabilitasi medik Rumah Sakit Awal Bros Batam megatakan, kebutuhan pengobatan rehabilitasi medik mencakup semua umur. Termasuk di dalamnya pria maupun wanita, dengan jenis dan tingkat rehabilitasi berbeda-beda. “Tindakan pengobatan rehabilitasi medik yang dilakukan akan disesuaikan dengan kondisi dan keterbatasan fisik yang dialami,” ujarnya. Adapun kondisi yang memerlukan rehabilitasi medik itu seperti, pasien penderita stroke, jantung, hernia nucleus pulposus (HNP), dan penderita penyakit paru obstruktif kronik.
Program Pengobatan Rehabilitasi Medik
”Dalam tindakannya terdapat satu tim yang terdiri dari berbagai macam terapi,” terang dokter rehabilitasi medik tersebut. Dijelaskannya, tim itu terdiri dari dokter rehabilitasi medik yang akan memeriksa kondisi pasien. Dokter juga membuat program perawatan yang akan dilanjutkan pihak terapi. ”Jadi dalam satu tim ada satu dokter rehabilitasi medik, fisioterapi untuk terapi fisik dan latihan, terapi okupasi, terapi wicara, orthotic prosthetic untuk pembuatan alat bantu atau ganti, psikologi, dan pekerja sosial untuk penanganan pasien tidak mampu,” papar dr. Fisher.
Yang membedakan dokter rehabilitasi medik dengan dokter spesialisasi lainnya adalah dokter rehabilitasi medik memandang pasien tidak saja dari segi penyakit tetapi juga dari segi fungsi dan bersifat holistik. Seorang pasien yang sudah stabil dari serangan jantung koroner misalnya, sepulang dari rawat inap mendapat resep obat hingga tekanan darah ataupun keluhan nyeri dada hilang. Tetapi bagaimana pasien tersebut menjalani hidupnya. Selain itu juga bagaimana pasien bisa kembali ke performa semula, kapan diperbolehkan melakukan hubungan seks. Mencangkup juga aktivitas apa saja yang diperbolehkan, bagaimana cara beradaptasi dengan lingkungan, dan kapan diperbolehkan bekerja kembali, menjadi peran dokter rehabilitasi medik. ”Pasien dikatakan sembuh apabila pasien tersebut sudah dapat beraktivitas mandiri,” ujar dokter Fisher.
Hasil Pengobatan Rehabilitasi Medik
Hasil akhir dari rehabilitasi medik yang dilakukan tergantung dari tingkat keparahan kondisi yang dialami dan kemampuan tim rehabilitasi yang menangani. Selain itu, motivasi dan semangat pasien yang menjalani terapi juga amat menentukan keberhasilan rehabilitasi medik. ”Tubuh dirancang untuk bergerak. Maka untuk menghindari penyakit yang mengganggu fungsi tubuh itu dapat dilakukan dengan mengamalkan pola hidup sehat.” ungkap dr Fisher yang bertugas di Rumah Sakit Awal Bros Batam sejak 2006 silam.
Untuk berkonsultasi mengenai masalah kesehatan dan mendapat informasi paket-paket Medical Check Up, Anda dapat menghubungi Customer Care RS Awal Bros Batam di +62 813 6431 7777 atau 0778-431777 ext 1991/1992. Semoga bermanfaat.
Ilustrasi gambar oleh rawpixel
Bagikan ke :