Jakarta, 2 Oktober 2018 – Berdasarkan Data Riskesdas tahun 2013 menunjukkan bahwa prevalensi tertinggi untuk penyakit Kardiovaskuler di Indonesia adalah Penyakit Jantung Koroner, yakni sebesar 1,5%. Sebanyak 39% penderita jantung di Indonesia berusia kurang dari 44 tahun yang merupakan usia produktif. Karenanya, dalam rangka menyambut hari jantung dunia, Rumah Sakit Awal Bros yang memiliki Pusat Layanan Jantung dan Pembuluh Darah mengangkat tema diskusi “Diet dan Olahraga Yang Salah Sebabkan Serangan Jantung”. Rumah Sakit Awal Bros mengadakan diskusi dan gathering media di Bunga Rampai Restauran, Menteng Jakarta Pusat. Gathering ini bertujuan untuk membangun awarness kepada masyarakat akan pentingnya menjalani gaya hidup. Perlu menjaga keseimbangan hidup sehat dan mengatur perilaku yang seimbang.
Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Kardiovaskular Rumah Sakit Awal Bros Tangerang dr. Yudistira Panji Sentosa SpPD-KKV mengatakan bahwa serangan jantung bisa muncul tanpa gejala dan kita harus mulai mewaspadai dengan rutin memeriksakan kesehatan jantung kita.
Diet Yang Menyebabkan Serangan Jantung
Banyak orang yang ingin memiliki berat badan ideal namun dengan cara yang instan. Misalnya seperti melakukan diet tanpa olahraga, diet dengan mengkonsumsi lemak saja, diet dengan tinggi protein dsb. Diet yang dilakukan tanpa pengawasan dokter bisa berakibat muncul berbagai macam penyakit termasuk kegagalan jantung. Kurangnya pengetahuan tentang cara diet yang benar membuat banyak orang melakukan diet yang salah dan bisa berakibat buruk bagi tubuh dan kesehatan. “Diet yang rendah karbo dan tinggi lemak dapat berakibat meningkatkan kolesterol sehingga berisiko terkena serangan jantung,” ujar dokter Yudistira. Sebenarnya diet itu bukanlah tidak makan atau mengurangi jatah makan tetapi dengan mengatur asupan nutrisi dan pola makan berdasakan jenis dan waktunya.
Tidak hanya itu diet juga harus diselingi dengan olahraga dan istirahat yang cukup agar tubuh tetap bugar. “Olahraga tanpa pemanasan dan cenderung berlebihan melebihi batas kemampuan jantung dapat berakibat serangan jantung,” terangnya. Marketing Manager Corporate Rumah Sakit Awal Bros, dr. James Carlos, mengatakan bahwa Unit Angiografi Rumah Sakit Awal Bros memiliki kelengkapan perangkat berteknologi tinggi. Tim medis pun berpengalaman sehingga dapat memberikan layanan diagnosa berbaagai penyakit pembuluh darah. Misalnya tindakan katerisasi jantung atau pemasangan ring (stent), coronary artery bypass grafting (CABG), Elektrofisiologi (EP) untuk gangguan irama jantung.
Standar Emas Serangan Jantung
Rumah Sakit Awal Bros memiliki tim yang terdiri dari dokter spesialis jantung dan pembuluh darah serta perawat khusus intervensi kardiologi yang berpengalaman. Tim medis Rumah Sakit Awal Bros siap melakukan tindakan yang telah menjadi “standar emas” pada serangan jantung mendadak. Rumah Sakit Awal Bros menerapkan standar mutu pelayanan Internasional yang sama pada semua cabang rumah sakitnya. Sebagai Rumah Sakit terpercaya dan terbesar di Indonesia, Rumah Sakit Awal Bros berupaya untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang memiliki kesadaran dan kepedulian akan kesehatan. Rumah Sakit Awal Bros berupaya memberikan sistem pelayanan yang baik dan mutu berkualitas sehingga masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan berstandar internasional.
Rumah Sakit Awal Bros memiliki Pusat Layanan Jantung dan Pembuluh Darah untuk memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan yang berkualitas pada penyakit jantung. “Saat ini, Rumah Sakit Awal Bros menjadi satelit dari Rumah Sakit Harapan Kita untuk pusat rujukan jantung,” ujar dokter James.
Tentang Rumah Sakit Awal Bros
Rumah Sakit Awal Bros berawal dari Rumah Sakit Awal Bros Pekanbaru pada tahun 1998. Sampai dengan saat ini, Awal Bros telah memiliki 12 Rumah Sakit yang terletak di Batam, Bekasi, Jakarta, Makassar, Palangkaraya, Pekanbaru, Tangerang, Ujungbatu dan Panam – Riau. Rumah Sakit Awal Bros untuk menyediakan standar pelayanan prima yang mengutamakan mutu keselamatan pasien tercermin dari telah terakreditasinya Rumah Sakit Awal Bros tingkat nasional oleh Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS) dan 4 dari 12 rumah sakit kami telah terakreditasi Internasional oleh Joint Commission International (JCI). Rumah Sakit Awal Bros adalah grup rumah sakit yang memiliki jumlah akreditasi JCI terbanyak di Indonesia. Dengan JCI ini, Rumah Sakit Awal Bros menunjukkan keunggulan dan pengalaman dalam menerapkan pelayanan prima yang mengutamakan keselamatan pasien berdasarkan standar internasional.
Sebagai salah satu kelompok Rumah Sakit besar di Indonesia, Rumah Sakit Awal Bros senantiasa memberikan mutu pelayanan yang sama di setiap jaringan pelayanannya kepada semua pasien dengan mengutamakan keselamatan, kenyamanan, kepiawaian, kecepatan dan keakuratan dalam melayani kebutuhan pasien.
Layanan Unggulan Rumah Sakit Awal Bros yaitu Pusat Layanan Jantung dan Pembuluh Darah, Pusat Layanan Ibu dan Anak, Pusat Layanan Trauma, Pusat Layanan Onkologi (Kanker). Didukung sumber daya dokter yang profesional, paramedis Rumah Sakit Awal Bros mampu memberikan layanan kesehatan yang menyeluruh untuk masyarakat Indonesia dan warga negara asing (WNA). Layanan pasien dengan jaminan Asuransi/BPJS/KIS, Rumah Sakit Awal Bros diharapkan mampu memberikan solusi kesehatan bagi masyarakat.
Sekilas Profil dr. Yudistira
dr. Yudistira Panji Sentosa SpPD-KKV, M.Kes., FAPSIC, FICA, FINASIM adalah Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Kardiovaskular Rumah Sakit Awal Bros Tangerang.
Education & Fellowship:
- 2000 General Medicine (Medical Doctor), Atmajaya Catholic University, Jakarta
- 2006 Internal Medicine (Internist), Padjadjaran University, Bandung
- 2006 Magister of Health, Padjadjaran University, Bandung
- 2014 Subspecialist (Fellowship) Cardiovascular Consultant, University of Indonesia
- 2015 Interventional Cardiovascular, Indonesia Board of Internal Medicine Certification
- 2016 Associate Fellow Asian Pasific Society of Interventional Cardiology (FAPSIC)
- 2016 Fellow Indonesian Society Internal Medicine (FINASIM)
- 2016 Fellow International College Angiology (FICA)
Organization:
- Member of Indonesian Medical Association
- Member of Indonesian Society of Internal Medicine
- Member of Indonesian Society of Hypertension
- Member of Cardiocerebrovascular Society
- Member of Indonesia Society of Interventional Cardiology (ISIC)
- Member of European Association of Percutaneous Cardiovascular Intervention (EAPCI)