Fraktur/Patah tulang adalah terputusnya kontinuitas tulang dan/tulang rawan yang ditentukan sesuai jenis dan luasnya yang bisa terjadi akibat trauma langsung dan trauma tidak langsung. Adapun penyabab trauma langsung adalah benturan pada tulang mengakibatkan fraktur ditempat tersebut. Trauma tidak langsung disebabkan tulang dapat mengalami fraktur pada tempat yang jauh dari area benturan. Pada fraktur patologis, fraktur yang disebabkan trauma yang minimal atau tanpa tauma. Contohnya seperti osteoporosis, penyakit metabolic, infeksi tulang dan trauma tulang.
Nyeri hebat salah satu tanda adanya fraktur
Biasanya, patah tulang/fraktur ditandai dengan nyeri hebat, tidak mampu menggerakkan ekstremitas bawah/atas (pada daerah fraktur), rotasi luar dari daerah fraktur lebih pendek, dan diikuti tanda dan gejala faktur terbuka, deformitas. Dalam beberapa kasus, seseorang bahkan bisa pingsan diakibatkan rasa sakit dan pusing.
Jenis-jenis fraktur atau patah tulang
Ada 3 jenis fraktur atau patah tulang yaitu fraktur tertutup, fraktur ini adalah jenis yang tidak disertai dengan luka pada bagian luar permukaan kulit tidaklah rusak/ masih utuh, sehingga bagian tulang yang patah tidak berhubungan dengan bagian luar. Selanjutnya fraktur terbuka, kondisi patah tulang ini disertai dengan luka pada daerah tulang yang patah, atau adanya kerusakan pada permukaan kulit sekitar, sehingga bagian tulang yang patah berhubungan dengan udara luar, biasanya juga ikut terjadinya pendarahan yang banyak, tulang yang patah juga ikutterlihat menonjol keluar dari permukaan kulit, namun tidak semua fraktur terbuka membuat tulang terlihat menonjol keluar. Terakhur adalah fraktur kompleksitas, faktur jenis ini terjadi dua keadaan contohnya pada bagian extermitas terjadi patah tulang dan pada sendinya juga terjadi patah tulang dan pada sendinya juga terjadi dislokasi.
Pemeriksaan diagnostic pada fraktur
Selain melakukan pemeriksaan fisik, pemeriksaan fraktur lebih lanjut dapat dilakukan dengan pemeriksaan diagnostic seperti X-Ray, Bone Scans, tomogram, atau MRI Scans. Arteriogram yang dilakukan bila ada kerusakan vaskuler, dan pemeriksaan CCT apabila terdapat banyak kerusakan otot.
Penanganan fraktur
Berikut cara penanganan fraktur yang dapat dilakukan yaitu mengembalikan posisi tulang ke posisi semula (reposisi), mempertahankan posisi selama masa penyembuhan patah tulang (mobilisasi) dan cara imobilisasi seperti dengan pin, sekrup, pelat atau alat lain (osteosintesis). Untuk Anda yang mengalami/ menemukan orang disekitar yang mengalami fraktur, segera tangani dengan membawa ke rumah sakit terdekat untuk penanganan awal yang lebih cepat. RS Awal Bros Pekanbaru memiliki trauma center yang siap melayani Anda.
Narasumber :
Tim Trauma Center RS Awal Bros Pekanbaru
Editor :
Dr. Engga Demartha