Dokter spesialis paru Rumah Sakit Awal Bros Batam, dr. Widya Sri Hastuti, SpP mengatakan infeksi paru merupakan penyakit yang menyerang parenkim bukan terletak di saluran napas atas namun pada saluran napas bawah yang disebabkan oleh bakteri atau virus atau jamur atau parasit. Yang umum terjadi akibat bakteri.
Infeksi paru atau Penumonia yang spesifik yang disebabkan oleh bakteri khusus yang disebut sebagai Pneumonia atau TBC. Bagian dari infeksi paru, namun bedanya TBC bisa menyerang semua organ tubuh. Namun lebih banyak terkena di organ paru – paru.
Infeksi paru ini termasuk jenis penyakit menular yang bisa dikeluarkan lewat pernapasan spesifiknya lewat percikkan dahak yang dikeluarkan oleh penderita. Berlangsung masuknya kuman disebut masa inkubasi. Setiap infeksi paru berbeda kalau penomenia masa inkubasi bisa cepat 2-7 hari. Namun sebetulnya tubuh juga mempunyai kekebalan supaya tidak mudah terserang penyakit.
“Kalau kuman tidak bisa dibunuh dengan sel pertahanan tubuh maka akan berkembang jadi sakit,” ujarnya. TBC lebih Panjang masa inkubasinya antara 2-8 minggu. Misalnya dalam satu rumah ada yang terserang TBC butuh waktu 2-8 minggu muncul gejalanya pada orang lain. Pada pasien Pneumonia bisa batuk berdahak dan tidak berdahak. Umumnya jika karena bakteri dahaknya.
Umumnya jika karena bakteri dahaknya berwarna kuning dan hijau, akibat virus dahaknya berwarna putih. Karena jamur berwarna hijau dahaknya. Produksi dahak, pasien juga akan merasakan sesak, rasa sesak dilihat dari frekuensi pernapasannya, normal antara 16-20 kali permenit jika lebih dari 20 kali dinyatakan sesak napas. Disertai dengan nyeri dada.
“Nyeri dadanya tergantung dari lokasinya banyak kumannya misalnya di sebelah kanan. Pasien pneumonia juga demam dan menggigil,” terangnya. Ketika sudah aktif pasien akan sakit TBC menimbulkan kerusakan di paru dan bagian lainnya.
Ciri – cirinya batuknya lebih lama lebih dari dua minggu disertai batuk berdarah, penurunan berat badan yang cukup signifikan biasanya 20 persen dari berat badan asalnya. Meriang, nafsu makan menurun. Pneumonia bisa dialami mulai dari anak – anak sampai dewasa. Anak – anak dibawah usia 5 tahun daya tahan tubuhnya belum optimal sedangkan usia dewasa diatas 65 tahun. Namun di usia produktif juga bisa terkena Pneumonia, yang umumnya karena ada penyakit lain seperti diabetes atau kebiasaan merokok, dan minum alcohol. Untuk TBC bisa terjadi di usia produktif dari usia 20 – 40 tahun.
Ia menyampaikan ada 3 faktor seseorang menjadi sakit, dari tubuhnya sebagai terinfeksi, lalu sisi kuman dan lingkungannya seperti asap rokok menyebabkan rambut disaluran pernapasan fungsinya menyaring seperti debu termasuk kuman. Jika tidak berfungsi optimal sehingga tidak bisa menangkap dan menjaringnya,” terangnya.
Sebaiknya menciptakan lingkungan terbebas dari asap rokok mulailah dari rumah. Pentilasi juga penting supaya udaranya tidak berkembang disitu saja. “Kuman TBC mati, bisa mati karena sinar matahari. Karena itu pasien TBC dianjurkan berjemur dan rumahnya dibuka supaya sinar matahari masuk dan kumannya mati. Untuk menimilkan penularan pasien yang sakit juga harus memakai masker karena penyebab infeksi paru – paru lewat udara, pakailah masker yang sekali pakai,” ucapnya.
Pengobatan infeksi paru – paru atau Pneumonia tergantung dari penyebabnya, jika karena bakteri akan diberikan antibiotic, obat demam, obat pengencer dahak, obat batuk. Lamanya pengobatan 5-14 hari sudah sembuh. Sedangkan TBC obat minimal 6 bulan menjalani pengobatan.
“TBC saat ini Indonesia menduduki nomor 3 dunia, diharapkan TBC tahun 2050 zero TB, 2035 elimenasi TB. Ini merupakan program Nasional, pelayanan kesehatan wajib diketahui tentang TBC ada istilah TOS (Temukan Obat sampai Sembuh),” ungkapnya.
Bagikan ke :