Orang tua ingin anaknya makan makanan sehat, namun justru banyak anak yang suka menyantap junk food atau makanan siap saji. Hal ini tidak hanya karena banyak varian yang ditawarkan, rasanya yang enak juga menjadi pilihan apalagi ditempat yang menjual junk food tersebut terdapat playground untuk anak. Banyak hal menarik yang pada akhirnya membuat si kecil ketagihan mengonsumsi junk food. dr. Brain Gantoro, SpGK selaku Dokter Spesialis Gizi Klinik dari Rumah Sakit Awal Bros Batam mengatakan bahwa konsumsi junk food dalam jangka panjang bisa menimbulkan berbagai masalah kesehatan yang mana anak memerlukan asupan gizi yang baik untuk perkembangannya.
“junk food itu tidak baik untuk kesehatan karena makanan tersebut mengandung kadar lemak, garam dan gula yang tinggi atau biasa disebut zero calories. Selain itu junk food juga tidak memiliki serat yang cukup, vitamin dan mineral yang rendah,” ujar Dokter Brain.
Dokter Brain Guntoro juga menjelaskan bilamana anak-anak atapun orang dewasa kerap mengonsumsi junk food hendaknya diimbangi dengan makan sayur dan buah supaya tetap memiliki vitamin, mineral, air dan juga serat yang baik untuk tubuh. “Menjaga porsi makan junk food dan makanan sehat dengan cara lebih banyak makan sehat sekitar 80% ketimbang porsi makanan junk food,” jelasnya.
Sebaiknya sayur dan buah dikonsumsi dalam keadaan segar. Untuk buah-buahan agar dapat menjaga kualitas vitamin pada buah tersebut sebaiknya jangan di jus atau diperas. “Sebaiknya konsumsi sayur dan buah lima porsi perhari. Satu porsi ukurannya satu mangkok kecil sekitar 5 gram. Selain, makan sayur dan buah juga wajib menyuplai vitamin, mineral dan air,” terang Dokter Brain. dr. Brain Gantoro, SpGK – Dokter Spesialis Gizi Klinik dari Rumah Sakit Awal Bros Batam menyarankan agar tidak memperkenalkan junk food pada anak terlalu cepat karena dapat mengakibatkan komposisi lemak badan meningkat dengan cepat.
“Komposisi lemak badan yang tidak seimbang menyebabkan percepatan penuaan, peningkatan risiko penyakit degenerative (hipertensi, penyakit jantung koroner dan kanker),” imbuhnya.
Perbedaan Junk food dan Fast Food
Dokter Spesialis Gizi Klinik dari Rumah Sakit Awal Bros Batam, dr. Brain Gantoro, SpGK menyebut banyak orang yang tidak memperhatikan jenis makanan yang dikonsumsinya karena yang terpenting kenyang dan rasanya enak. Saat ini ada dua tipe makanan yang sangat disenangi masyarakat yakni junk food dan fast food. Kedua tipe itu sering disamakan karena isinya hampir sama, praktis, enak dan terjangkau.
Padahal keduanya memiliki perbedaan. Junk food adalah makanan yang tinggi lemak, garam, gula, kurang serat, vitamin dan mineral, sehingga tak baik untuk kesehatan. Sedangkan fast food adalah makanan olahan, umumnya digoreng sehingga tinggi lemak. Ada beberapa makanan yang termasuk fast food namun tetap sehat, seperti contohnya salad serta potongan buah yang disajikan di supermarket. Kedua jenis makanan itu memang sering disamakan karena isinya mirip. Hanya berbeda penyajian. “Karena itu setelah makan junk food sebaiknya harus makan buah dan sayur,” pungkasnya.
Bagikan ke :