Pemeriksaan kolposkopi dan biopsi untuk kanker serviks

Mendengar kata kanker serviks atau kanker mulut rahim membuat siapa saja bergeming. Penyakit mematikan bagi kaum hawa ini begitu meresahkan bahkan menakutkan. Apalagi Indonesia memiliki catatan tinggi penderita kanker serviks. Apakah itu pemeriksaan kolposkopi dan biopsi?

Mengenal kanker serviks lebih dini biasanya dimulai dari proses pemeriksaan rutin pap smear. Yakni sebuah uji medis untuk mengetahui kondisi sel – sel pada mulut rahim (serviks) dan vagina terhadap wanita yang sudah melakukan hubungan seks. Namun bagaimana jika adanya tanda – tanda kelainan dari hasil papsmear?

Dokter spesialis kebidanan dan kandungan Rumah Sakit Awal Bros Batam dr. Hendry Liem, SpOG menjawab hal itu perlu dilakukan tindakan lebih spesifik yang disebut pemeriksaan kolposkopi. “Tindakan ini bertujuan untuk memeriksa adanya sel abnormal di dalam atau di sekitar vagina, vulva atau serviks,” ujar dr. Hendry.

Ia menjelaskan, pemeriksaan kolposkopi diambil dari kata kolposkopi (colposcope) yang merupakan alat untuk meilhat kondisi dalam vagina hingga mulut rahim. Alat ini terdiri dari bagian kepala berupa teropong binocular dan diletakkan 30 sentimeter di depan vagina, kemudia sumber cahaya berserta filter lensa hijau untuk menilai pola pembuluh darah di mulut rahim.

Pemeriksaan kolposkopi dapat digerakkan ke segala arah sehingga memungkinkan fleksibilitas yang tinggi dalam memeriksa kelainan mulut rahim, dan dengan penggunaan teropong binocular dapat memberikan gambaran stereoscopis 3D (tiga dimensi).

Pada alat kolposkopi modern memberikan pembesaran gambar dari mulut rahim mulai dari 6 kali sampai 40 kali. Sehingga permukaan jaringan yang diperiksa jauh lebih detail, begitu juga dengan pola pembuluh darah. Kolposkopi sering kali memiliki beberapa alat tambahan seperti CCD video camera untuk relay gambar dan video printer, dimana alat tersebut sangat penting dalam mendokumentasikan hasil temuan kolposkopi dan sebagai penunjang informasi terhadap pasien.

Proses pemeriksaan kolposkopi dan biopsi untuk kanker serviks

“Cara kerjanya sedikit tidak nyaman, sehingga perlu disampaikan informasi lebih detail kepada pasien sebelum dilakukan kolposkopi,” terang dr. Hendry. Ia menggambarkan pasien akan berbaring di kursi khusus dengan posisi membuka lebar kaki layaknya wanita yang akan melahirkan. Selanjutnya ahli kolposkopi memasukan speculum ke dalam vagina, dan kemudian dilihat menggunakan kolposkopi. Dokter akan mengoleskan sedikit larutan asam asetat (seperti cuka) di serviks agar daerah abnormal lebih mudah terdeteksi dan terlihat jelas.

“Jika terlihat pada serviks adanya daerah abnormal, maka selanjutnya dilakukan tindakan biopsi,” sebutnya. Diketahui, biopsi merupakan tindakan lanjutan dengan mengambil sepotong kecil sampel jaringan dari daerah yang dicurigai atau bermasalah. Sampel tersebut dikirim ke ahli patologi untuk diteliti dengan mikroskop. “Biopsi adalah satu – satunya cara untuk mengetahui apakah daerah abnormal tertentu adalah pra-kanker, kanekr, atau bukan keduanya,” tegas dr. Hendry.

Sebelum disebut sebagai kanker serviks, dokter akan mendiagnosis hasil biopsi yang disebut pra kanker. Ada 3 variasi pra kanker dengan istilah CIN (cervical intraepithelial neoplasia). “CIN dinilai dalam skala 1 sampai 3 berdasarkan seberapa jauh jaringan serviks tampak abnormal ketika dilihat dengan mikroskop,” lanjut dr. Hendry. Dalam CIN 1 berarti, hanya sebagian kecil jaringan yang tampak tidak berfungsi, dan ini dianggap pra-kanker serviks yang kurang serius (displasia ringan). Sedangkan CIN 2, lebih banyak jaringan yang tampak tidak berfungsi (displasia sedang)

Sementara CIN 3, hampir seluruh jaringan tampak tidak berfungsi atau pra-kanker yang paling serius (displasia berat) dan meliputi karsinoma insitu. “Jika kanker ditemukan saat biopsi, kanker akan diidentifikasi baik sebagai karsinoma sel skuamosa ataupun adenokarsinoma,” ucapnya. Dr. Hendry menjelaskan bahwa serangkaian kolposkopi dilakukan jika ditemukannya kecurigaan dari hasil papsmear. “Artinya semakin awal dilakukan kolposkopi maka semakin tinggi tingkat penyembuhan atau pencegahaan terhadap kanker serviks itu,” tuturnya.

Yang perlu dilakukan setelah pemeriksaan kolposkopi dan biopsi

  • Menggunakan pembalut selama terjadinya pendarahan yang merupakan efek normal dari pemeriksaan serviks
  • Menggunakan tampon selama satu minggu
  • Tidak menggunakan sabun vagina
  • Tidak berolahraga sehari setelah pemeriksaan kolposkopi
  • Tidak berhubungan selama proses penyembuhan serviks

Pusat Layanan Ibu dan Anak merupakan salah satu keunggulan Rumah Sakit Awal Bros. Lakukanlah pemeriksaan kehamilan demi kesehatan ibu dan anak. Rumah Sakit Awal Bros memiliki dokter kandungan dan dokter anak yang handal di bidangnya. Pusat Layanan Ibu dan Anak difasilitasi dengan pemeriksaan kehamilan USG 3D dan pemeriksaan kehamilan USG 4D oleh dokter obgyn. Rumah Sakit Awal Bros juga menyediakan medical check up dengan dokter spesialis kandungan. Temukan jadwal dokter obgyn kami di sini untuk melakukan konsultasi dokter kandungan.

 

Artikel terkait:

Bagikan ke :

Login to your account below

Fill the forms bellow to register

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.