Penyakit kanker masih menjadi momok yang menakutkan bagi manusia. Karena penyakit tersebut masih menjadi penyakit yang menyebabkan kematian terbanyak. Kanker adalah penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan sel abnormal yang tidak terkendali di dalam tubuh . Pertumbuhan sel abnormal ini dapat merusak sel normal di sekitarnya dan di bagian tubuh yang lain.
Berdasarkan data terakhir, CISC Batam saat ini memiliki 70 anggota. Namun yang aktif sekitar 40 anggota. Sepertiga di antaranya adalah penyintas kanker.
Saat ini, ada sekitar 100 hingga 200-an penderita kanker di Batam, yang terdata. Yang belum terdata akibat kurangnya informasi bisa jadi lebih banyak.
Selain karena faktor keturunan, gaya hidup menjadi pencetus penyakit kanker diidap oleh masyarakat Batam. Di Batam, jenis kanker yang paling tinggi diderita adalah kanker payudara, kemudian kanker paru-paru, menyusul kanker kelenjar getah bening dan kanker mulut atau lidah.
Dokter spesialis bedah Onkologi Rumah Sakit Awal Bross (RSAB) Batam, dr. Indra Hidayah, Sp.B (K) Onk mengatakan setiap tahun ia menangani hampir 5.000 penderita kanker dari dua rumah sakit di Batam tempatnya bertugas. Sekitar 70 persennya, merupakan warga Batam dan 30 persen dari warga lain di Kepri hingga Riau.
“Kalau melihat luas Provinsi Kepri, jumlah penderita kanker sangat tinggi. Terutama untuk Batam, karena 70 persen penderita kanker ada di Batam,” ujar dokter Indra.
Dijelaskannya, awal ia bertugas 50 persen dari pasiennya yang datang terdeteksi menderita kanker stadium 3 dan 4. Sehingga hampir dari 2.000 pasiennya sudah melewati proses bedah hingga kemoterapi. Sedangkan 50 persen lainnya tumor jinak.
Namun, beberapa tahun terakhir tren untuk pemeriksaan stadium 3 dan 4 itu menurun. Saat ini pasiennya lebih awal memeriksakan diri, kemudian terdeteksi menderita kanker di stadium 2 dan 3. Meski begitu, antara stadium 3 dan 4 tak jauh beda. Karena saat pasien sudah berada di stadium 3, maka pergerakan sel kanker akan cepat terjadi. Apalagi di Batam, belum ada pendeteksi kanker yang dapat secara detail mengecek tingkat stadium kanker.
Menurut dia, kanker payudara berada di urutan pertama penderita kanker di Batam. Sekitar 60-70 persen dari penderita kanker di Batam. Kedua, kanker paru-paru yang hampir disebabkan rokok dan polusi udara. Kemudian kanker getah bening, mulut dan lidah.
Dokter Indra berharap masyarakat bisa segera memeriksakan diri apabila di tubuhnya terdapat benjolan, meski benjolan itu tidak terasa nyeri. Banyak kasus penderita kanker yang mengungkapkan bahwa penyakit mereka berkembang dari benjolan yang muncul tiba-tiba namun dibiarkan begitu saja. Benjolan yang muncul tiba-tiba ini sering terdapat di payudara, leher, dan area genital.
“Justru yang tidak sakit itu perlu diwaspadai. Biasanya, penderita baru memeriksakan diri setelah merasa sakit, padahal sudah tahu ada benjolan di tubuh, tapi membiarkan. Saat di cek ternyata kanker sudah stadium tinggi,” ujar Indra.
Menurut dia, penanganan yang dilakukan untuk penyakit ini tergantung stadiumnya, ukuran hingga penyebaran gradenya (rendah, menengah hingga tinggi). Tingkatan menyatakan keganasaan dari suatu kanker. Untuk mengetahui ganas apa tidaknya, harus ada pengecekan lebih lanjut.
Setelah diketahui, maka akan dilakukan tindakan sesuai dengan tingkatan yang diderita. Jika tingkatannya rendah, maka penanganan bisa dilakukan hanya dengan bedah dan pemberian obat untuk penyembuhan yang rutin selama lima tahun. Namun jika sudah ganas,
maka pengobatan harus dengan mengangkat sekitar bagian yang sudah terkena, seperti kanker payudara maka akan mengangkat semua payudara tersebut, untuk kemudian dilakukan kemoterapi dan radiologi. Pengobatannya pun harus rutin dilakukan.
“Namun biasanya, orang yang sudah merasa sembuh, itu jarang mau kontrol lagi. Padahal untuk penyembuhan total harus dikontrol rutin,” jelasnya
Bagikan ke :