Gigi berlubang yang disebabkan sebuah infeksi pada struktur gigi (karies gigi) hampir menyerang setiap orang tanpa pandang usia. Jika sudah demikian, rasa sakit yang diderita juga tak karuan. Penting untuk mengenal karies gigi. Salah satu dokter spesialis gigi di Rumah Sakit Awal Bros Batam, drg. Dinda Dewi Artini, Sp.KG mengatakan, banyak pasien yang mengetahui terjadi karies gigi setelah rasa nyeri yang menyerang. ”Saat pasien melakukan pemeriksaan, baru tahu adanya gigi berlubang,” ujar dokter spesialis konservasi gigi itu. Ia menjelaskan, karies gigi disebabkan oleh sisa-sisa makanan dan gula yang menempel pada permukaan gigi yang berubah menjadi asam karena bakteri, sehingga merusak struktur gigi menjadi berlubang.
Kebiasaan buruk yang mengabaikan sisa-sisa makanan itulah yang kerap memicu karies gigi. “Mengkonsumsi makanan asam, manis, maupun asin secara bersamaan namun tidak langsung disikat, adalah sifat kebanyakan masyarakat kita. Selalu mengabaikan dengan menunda-nunda untuk menyikat gigi,” terangnya. Dinda yang merupakan lulusan spesialis konservasi gigi di Universitas Airlangga Surabaya itu memaparkan, gigi memiliki tiga lapisan. Lapisan terluar yang keras disebut enamel. Di dalamnya bagian tengah terdapat lapisan lagi yang disebut dentin. Lalu bagian dalam terdapat pulpa berisi pembuluh darah dan saraf. “Makin dalam lapisan yang terinfeksi bakteri, maka akan makin parah menimbulkan kerusakan gigi,” tegas dokter gigi tersebut.
Mengenal Karies Gigi: Gejala-Gejalanya
Tanda dan gejala awal karies gigi yang dapat dirasakan adalah, rasa ngilu apabila terkena rangsangan makanan atau minuman. Mengenal karies gigi dapat dimulai dengan melihat tanda ini. Sebaiknya, apabila ada tanda tersebut segera diperiksakan ke dokter gigi untuk dilakukan penambalan gigi agar karies tidak semakin besar. Apabila lubang gigi sudah terlanjur besar dan dalam hingga mencapai syaraf pada pulpa gigi, gejala yang dialami seperti sakit tiba-tiba, senut senut, tidak nyaman dan sering rasa sakit menjalar hingga telinga dan kepala. ”Solusi untuk masalah tersebut adalah dilakukannya perawatan saluran akar (root canal treatment),” papar dokter Dinda. Perawatan saluran akar itu, lanjutnya, di awali dengan membuka akses ke saraf pulpa gigi dan membersihkan saluran akar hingga ujung akar, agar saluran akar benar-benar bersih dari iritan maupun bakteri. Kemudian saluran akar diisi dengan bahan pengisi khusus.
Tahap selanjutnya, dilakukan pembuatan restorasi gigi usai perawatan saluran akar supaya fungsi gigi seperti mengunyah dan estetik dapat kembali seperti semula. ”Perawatan saluran akar dapat dilakukan sekali kunjungan atau beberapa kali kunjungan tergantung dari kondisi gigi,” sebut dokter spesialis konservasi gigi tersebut. Dalam paradigma masyarakat pada umumnya mengenai gigi berlubang, yakni dengan memilih mencabut gigi tersebut.
Padahal gigi yang sakit itu masih bisa dipertahankan. Kebiasaan ini pun diakibatkan minimnya pengetahuan masyarakat tentang kesediaan spesialis dalam bidang kedokteran gigi dan karena belum mengenal karies gigi lebih dalam. ”Dokter gigi spesialis konservasi gigi merupakan bidang spesialistik kedokteran gigi yang merawat jaringan keras gigi untuk mempertahankan gigi tersebut selama mungkin dalam rongga mulut, sehingga fungsinya dapat kembali normal,” tuturnya. Ia merinci, perawatan dalam bidang spesialis konservasi gigi antara lain pencegahan karies, penambalan gigi, perawatan saluran akar, restorasi gigi (crown, veneer, inlay, onlay), bleaching, perawatan dentin hipersensitif, fraktur mahkota gigi, bedah endodontik. ”Walaupun karies gigi dapat disembuhkan, namun penyakit satu ini tidak bisa serta merta diabaikan agar tidak merusak bagian mulut lainnya,” kata dokter Dinda memperingatkan.
Cara Sederhana Merawat Gigi
Senyum indah dengan gigi sehat menjadi dambaan setiap orang. Namun jika gigi sakit, tentu betul rasanya lebih sakit daripada sakit hati. Pencegahan tentu lebih baik daripada mengobati. Sejak dulu orang tua selalu mengatakan kepada anaknya untuk rajin menyikat gigi setiap hari terutama sebelum tidur.
Kuman-kuman yang bersarang dari sisa makanan sepanjang hari dapat menyerang gigi di malam hari. Akan tetapi terkadang anak-anak bahkan hingga dewasa malas sikat gigi di malam hari dan memilih langsung tidur. Sebetulnya lebih mudah mencegah daripada mengobati. Cara paling sederhana adalah rajin menyikat gigi. Jangan sampai menyesal di kemudian hari saat tertawa dengan gigi tak lengkap.
Rajin Sikat Gigi. Jaga kebersihan rongga mulut dengan baik dan rutin menyikat gigi dengan benar. Karena setiap orang bisa sikat gigi. Tapi sikat gigi yang baik untuk dirinya ya, karena itu belum tentu benar caranya sebab ada susunan gigi yang berbeda.
Kontrol ke Dokter Gigi. Seseorang seharusnya kontrol ke dokter gigi setiap enam bulan. Karena lubang gigi kadang terlihat kadang tidak. Begitu ada keluhan, bisa ditangani lebih awal akan lebih baik. Kalau sudah lanjut maka akan perlu waktu lebih lama untuk perawatannya.
Mengenal Karies Gigi: Cara Mencegahnya
- Menyikat gigi dengan cara yang benar
- Memakai obat kumur
- Membersihkan sela gigi dengan benang gigi atau flossing
- Mengurangi makanan manis
Untuk berkonsultasi mengenai masalah kesehatan dan mendapat informasi paket-paket Medical Check Up, Anda dapat menghubungi Customer Care RS Awal Bros Batam di +62 813 6431 7777 atau 0778-431777 ext 1991/1992. Semoga bermanfaat.
Ilustrasi gambar oleh rawpixel
Bagikan ke :