Memiliki asam urat pada tubuh manusia adalah hal yang normal. Namun, ketika menjadi penyakit asam urat, tidak mudah untuk dideteksi. Dalam kasusnya, asam urat atau disebut arthritis gout, pernah menyerang beberapa tokoh terkenal seperti Leonardo da Vinci, Benjamin Franklin, Alexandre The Great, dan Sir Isaac Newton. Dari nama-nama tersebut, asam urat disebut sebagai penyakit para raja (kelas atas).
Apakah Itu Penyakit Asam Urat?
Penyakit asam urat adalah penyakit khas di persendian. Sebuah kondisi yang dapat menyebabkan gejala nyeri tidak tertahankan, pembengkakan, dan rasa panas di persendian. Meski semua sendi di tubuh bisa terkena penyakit ini, namun yang paling sering terserang adalah sendi jari tangan, lutut, pergelangan kaki, dan jari kaki.
Dokter Spesialis Penyakit Dalam di Rumah Sakit Awal Bros Batam, dr. Ani Yeo, SpPD mengatakan kadar normal asam urat dalam darah 7,0 sampai 7,2 miligram perdesiliter (mg/dl) bagi laki-laki, dan 5,7 sampai 6,7 mg/dl pada perempuan. Dalam keadaan asam yang melebihi normal itu, maka terbentuklah kristal monosodium urat yang mengendap di sendi.
“Hal ini yang menyebabkan timbulnya nyeri sendi dan pembengkakan,” ujar dokter Ani. Namun, kebanyakan orang salah kaprah dengan gejala tersebut. Penyakit asam urat kerap disamakan dengan rematik. Padahal rematik merupakan istilah umum untuk menggambarkan rasa sakit persendian atau otot yang mengalami peradangan. Sedangkan penyakit ini hanya salah satu penyebab nyeri pada persendian.
“Banyak orang mengira apabila kadar asam urat di dalam darah tinggi (hiperurisemia), maka akan terkena gout. Hal ini belum tentu karena hanya sekitar 1/3 penderita hiperurisemia yang mengalami gout itu,” terang dokter Ani yang merupakan spesialis penyakit dalam Rumah Sakit Awal Bros.
Gejala Penyakit Asam Urat
Gejala penyakit asam urat yakni rasa nyeri dan pembengkakan disebabkan terjadinya tusukan kristal-kristal tajam di sekitar sendi yang terbentuk akibat penumpukan zat asam urat. “Dominannya, didukung oleh faktor genetik dan makanan yang dikonsumsi,” terangnya dokter Ani spesialis penyakit dalam.
Gout yang disebut penyakit para raja karena mudah menyerang orang-orang yang dapat mengkonsumsi makanan dengan bebas, ujar dokter Ani. Senang mengonsumsi makanan dengan bebas misalnya: mengonsumsi daging merah, hidangan laut, jeroan, bahkan minuman beralkohol yang dominan menjadi gaya hidup para raja dan orang berkedudukan tinggi ataupun kaya. Dan umumnya dilakukan oleh pria, yang juga mendominasi terserang gout.
Di samping itu, beberapa riwayat penyakit lain jika berkolaborasi dengan asam urat dapat mengakibatkan kematian. “Penyakit rawan itu di antaranya bagi mereka yang menderita obesitas, diabetes, hipertensi, atau penyakit ginjal kronik,” sebut dokter Ani spesialis penyakit dalam.
Dokter spesialis ini memaparkan perkembangan penyakit asam urat, yakni seseorang yang menderita gout akan mengalami gejala nyeri yang tak tertahankan hingga mengganggu aktivitas normal. Seringkali penderita penyakit ini kesulitan untuk berjalan akibat rasa sakit yang sangat mengganggu dan itu dapat muncul kapan saja, tanpa terduga. Rasa nyeri berkembang dengan cepat dalam tempo yang singkat. Setelah itu, disertai dengan pembengkakan, sensasi panas, serta kemunculan warna kemerahan pada kulit yang melapisi sendi.
“Serangan penyakit asam urat bisa berlangsung dalam kuru 3-10 hari,” jelasnya. Saat gejala merada dan bengkak mengempis, kulit di sekitar sendi yang kena akan tampak bersisik, terkelupas, dan terasa gatal. Meski serangan bisa reda dengan sendirinya, namun kondisi ini tidak boleh diabaikan. Pengobatan harus tetap dilakukan agar mencegah risiko kambuh dengan tingkat keparahan gejala yang meningkat, seperti kerusakan permanen pada sendi.
Tindakan Untuk Penyakit Asam Urat
“Untuk penanganannya, hanya berfungsi meringankan gejala dan mencegah serangan terulang kembali. Bukan untuk menyembuhkan,” tegas dokter Ani.
Sebagai diagnosis awal, asam urat harus ditangani dokter spesialis yang berkompeten di bidangnya. “Harus didiagnosis dokter langsung, tidak bisa hanya dengan pengecekan darah yang biasa dibuka di tempat-tempat umum,” ujarnya.
Pasalnya pemeriksaan atau tes untuk memastikan adanya kristal-kristal natrium urat pada persendian itu harus dilakukan dengan pengambilan darah pada orang yang melaksanakan puasa dalam waktu 10 jam. “Baru hasilnya akurat, tidak bisa instan,” ucap dr. Ani.
Dari hasil tes itu, sang dokter juga perlu melihat riwayat penyakit lain yang diderita pasien. Jika menunjukkan kadar asam urat dalam darah di atas 9 sampai 10 mg/dl namun tidak memiliki riwayat penyakit berisiko, maka penanganannya dapat dibantu dengan obat-obat standar.
“Tapi jika sebaliknya, kadar asam urat berkisar normal tapi pola hidupnya yang tidak sehat hingga menimbulkan riwayat penyakit lainnya, maka perlu dilakukan terapi, obat anti peradangan, hingga perubahan pola hidup yang lebih baik,” jelasnya.
Dalam hal ini, disarankan penderita gout untuk melakukan diet rendah purin yang merupakan protein dari golongan nucleoprotein. Karena, peningkatan produksi ‘asam urat’ berasal dari makanan yang banyak mengandung protein yang akhirnya peningkatan pembentukan purrin pada penyakit tertentu.
Informasi Lainnya Mengenai Asam Urat
- Kadar purin makanan normal sehari dapat mencapai 600 – 1000 mg, sedangkan diet rendah purin hanya mengandung 120 – 150 mg purin.
- Batasi konsumsi lemak yang menghambat pengeluaran asam urat seperti, sarden, jeroan, daging merah, dan alkohol.
- Konsumsi karbohidrat tinggi dan banyak minuman cairan pendorong keluarnya asam urat.
Untuk berkonsultasi mengenai masalah kesehatan dan mendapat informasi paket-paket Medical Check Up, Anda dapat menghubungi Customer Care RS Awal Bros Batam di +62 813 6431 7777 atau 0778-431777 ext 1991/1992. Semoga bermanfaat.
DITERBITKAN OLEH BATAM POS | HEALTHY LIVING | HAL 19 | 20 MEI 2018
Bagikan ke :