Tanggal 11 Februari 2020, WHO mengumumkan nama resmi untuk penyakit yang disebabkan oleh Corona virus jenis baru yang menimbulkan wabah di Wuhan, Provinsi Hubei, China pada akhir tahun 2019. Nama resmi penyakit tersebut adalah COVID-19 yang merupakan akronim dari ‘CO’ yakni ‘corona’, ‘VI’ untuk ‘virus’, dan ‘D’ untuk ‘disease’ atau penyakit. Virus penyebabnya dinamakan SARS-CoV2 (sebelumnya disebut sebagai 2019-nCOV).
Coronavirus adalah termasuk kelompok virus yang umumnya menginfeksi saluran pernafasan pada hidung, sinus, atau tenggorokan bagian atas. Kelompok virus ini sudah ada sejak lama dan kebanyakan tidak berbahaya, tetapi sebagian kecil jenisnya dapat menyebabkan infeksi yang berisiko pada kematian, seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).
Menghirup percikan ludah atau droplet dari pasien saat batuk atau bersin.
Kontak dengan benda-benda yang terkontaminasi virus dan menyentuh area hidung, mata, dan mulut tanpa cuci tangan dengan sabun terlebih dahulu.
Untuk menentukan apakah pasien terinfeksi virus Corona, dokter akan menanyakan gejala yang dialami pasien.
Dokter juga akan bertanya apakah pasien memiliki riwayat bepergian atau tinggal di daerah yang memiliki kasus infeksi virus Corona dalam waktu 14 hari terakhir dan apakah ada riwayat kontak erat dengan pasien yang positif atau diduga COVID-19 dalam waktu 14 hari terakhir.
Dokter melakukan Pemeriksaan Fisik terhadap pasien yang bergejala tersebut.
Dilakukan pemeriksaan lanjutan penunjang medis, meliputi pemeriksaan laboratorium dan radiologi yaitu Hematologi, Rontgen thorax, Rapid test/tes serologi Antibodi (ECLIA) IgM dan IgG, PCR Test , CT Scan thorax.
Pemeriksaan Hematologi Lengkap dengan sampel darah untuk melihat angka Leukosit (sel darah putih) dan hitung jenis (Diff Count) sel Limfosit. Pada pasien dengan penyakit COVID-19, angka Leukosit biasanya normal atau turun dan angka hitung jenis sel Limfosit biasanya turun.
Pemeriksaan Rontgen Dada atau Thorax untuk mendeteksi adanya infiltrat atau cairan di paru-paru serta mendeteksi adanya perselubungan yang menandakan adanya peradangan di paru-paru akibat infeksi dari virus.
Pemeriksaan Rapid Test/Tes Serologi Antibodi untuk melihat adanya Antibodi terhadap virus SARS-CoV2
Pemeriksaan PCR Test dengan sampel swab tenggorokan untuk mendeteksi adanya virus SARS-CoV2. Pemeriksaan ini memiliki tingkat akurasi yang lebih tinggi untuk mendiagnosis kondisi terpapar Covid-19. Sebab, sekali virus Corona menginfeksi tubuh, maka virus akan terdeteksi melalui swab yang diambil dari bagian belakang hidung dan tenggorokan. Sampel swab tersebut akan diperiksa menggunakan metode PCR (Polymerase Chain Reaction).
Pemeriksaan CT Scan Dada atau Thorax untuk mendeteksi adanya gambaran ground glass opacity di paru-paru yang merupakan gambaran khas pada pasien yang terinfeksi virus Corona di dalam paru-paru.
Rapid Test
Tes Serologi ECLIA
Fungsi dari pemeriksaan Rapid Test dan Serology Test adalah sama yaitu untuk mendeteksi adanya Antibody terhadap virus SARS CoV2. Namun yang berbeda adalah jenis sample dan metode/alat pemeriksaan dari Rapid Test dan Serology Test. Rapid test menggunakan sample darah kapiler atau darah vena dan dikerjakan dengan metode immunochromatography, sedangkan Antibody serology menggunakan sample darah vena dan dikerjakan dengan metode immunochemiluminescent di alat khusus Immunology.
Baik Rapid Test maupun Antibody Serology Test masing-masing memiliki kelebihan. Kelebihan dari pemeriksaan Rapid Test adalah hasil bisa dibaca dalam waktu lebih cepat < 2 jam, sedangkan kelebihan pemeriksaan antibody serology adalah lebih sensitive dan dapat mengeliminasi kesalahan pengerjaan dan pembacaan secara manual.
Tes Antibodi Covid -19
Tes Antibodi Sars CoV-2
Pemeriksaan yang dilakukan untuk mengetahui apakah seseorang sudah mempunyai antibody (kekebalan) terhadap virus tertentu. Apabila seseorang terinfeksi virus SARS CoV2, maka tubuh orang tersebut akan membentuk antibody spesifik terhadap virus SARS CoV2.
Bagaimana cara kerjanya?
Pada hari ke 5-7 setelah terinfeksi virus SARS CoV2 tubuh akan membentuk antibody IgM yang kemudian akan diikuti oleh timbulnya antibody IgG pada hari ke8-10. Ig M akan menghilang dan IgG akan bertahan lebih lama dalam tubuh dibandingkan IgM.
Antibody dalam darah dapat diperiksa dari sample darah kapiler (Rapid test) atau darah vena (Rapid Test / Antibody serologi).
Hasil pemeriksaan tersebut akan keluar dalam 1 hingga 2 hari kerja.
PCR / SWAB Test
PCR atau polymerase chain reaction adalah pemeriksaan laboratorium untuk mendeteksi keberadaan material genetik dari sel, bakteri, atau virus. Saat ini, PCR juga digunakan untuk mendiagnosis penyakit COVID-19, yaitu dengan mendeteksi material genetik virus Corona.
Material genetik yang ada di dalam setiap sel, termasuk di dalam bakteri atau virus, bisa berupa DNA (deoxyribonucleic acid) atau RNA (ribonucleic acid). Kedua jenis materi genetik ini dibedakan dari jumlah rantai yang ada di dalamnya.
Hasil pemeriksaan serology sangat tergantung pada fase infeksi dari virus, dan respon dari tubuh dalam membentuk antobodi terhadap virus. Pada awal infeksi antibodi belum dapat terdeteksi yang dapat menyebakan hasil pemeriksaan non-reaktif. Pada pasien dengan immunitas yang rendah antobodi juga dapat tidak terdeteksi, terhadap hal tersebut maka konsultasi dan pemeriksaan fisik terhadap pasien dari seorang dokter sangat dianjurkan.
Hasil pemeriksaan serology antibodi memberikan tingkat akurasi yang lebih tinggi dibandingkan dengan Rapid Test dikarenakan proses pemeriksaan sample dilakukan di dalam suatu alat/mesin khusus dan tidak banyak terpengaruh oleh lingkungan luar.
Pemeriksaan antibody serologi dapat dilakukan pada hari ke 5-7 dari riwayat kontak atau pada hari keberapapun saat ada gejala. Pada hasil non reaktif maka dapat dilakukan pemeriksaan ulang setelah hari ke-7 dari pemeriksaan pertama.
Lakukan isolasi mandiri di rumah selama 14 hari dan hindari kontak dengan orang lain atau bepergian ke tempat/fasilitas publik.
Gunakan masker.
Jaga jarak dengan anggota keluarga dan orang lain minimal 1-1,5 Meter.
Memisahkan peralatan makan dengan anggota keluarga.
Menutup mulut dan hidung dengan tisu atau siku lengan saat bersin atau batuk.
Rutin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir atau menggunakan hand sanitizer dengan kandungan alkohol minimal 60%.
Hubungi atau pergi ke Fasilitas Kesehatan atau Rumah Sakit jika gejala dirasakan memberat (demam terus menerus, batuk memberat, dan sesak nafas memberat).
Saat pergi ke fasilitas kesehatan atau Rumah Sakit, jangan lupa untuk menggunakan masker, ikuti etika batuk atau bersin yang benar, serta hindari menggunakan transportasi umum.
Pasien melakukan appoinment melalui WA 081364317777
Pasien mengisi form data pasien dan formulir PE 6 secara lengkap.
Pasien mengisi aplikaso EHAC jika akan melakukan perjalanan luar kota baik dalam negeri maupun luar negeri
Pasien upload KTP dan pasport
Setelah mendapat konfirmasi hari dan jam pemeriksaan, pasien datang ke poli SWAB/PCR di RSABB
Pasien menunjukkan semua berkas yang dipersyaratkan ke petugas pendaftaran
Pasien melakukan pembayaran.
Dilakukan pengambilan sample SWAB
Proses pengambilan sample sekesai, dan hasil pemeriksaan akan dikirimkan ke email pasien dalam waktu 2 – 3 hari kerja.
Copyright ©2024 - PT. Perdana Utama Mandiri. All right reserved