Pendahuluan
Istirahatlah secara teratur saat bekerja di depan monitor, baik itu gadget, computer dan perangkat lainnya. Menatap layar dalam waktu lama, bisa menyebabkan mata lelah yang disebut Computer Vision Syndrome (CVS). Dokter Spesialis Mata Rumah Sakit Awal Bros Batam ,dr Hafizah, SpM menjelaskan bahwa “di era digital saat ini semua pekerjaan kebanyakan dikerjakan di depan monitor, baik itu gadget, laptop, maupun komputer, oleh sebab itu, munculah Computer Vision Syndrome (CVS) yang merupakan kumpulan gejala – gejala dan keluhan yang menyebabkan gangguan pada mata yang disebabkan pada jangka waktu tertentu yang cukup lama”.
“Gejala seperti mata lelah atau iritasi sehingga mata merah, berair dan nyeri. Kemudian bisa juga timbul sakit kepala, bahkan gangguan pengelihatan”,ujar beliau. Karena penggunaan gadget atau monitor tersebut, secara posisi ergonomik yang tidak benar bisa menyebabkan nyeri leher, bahu, pinggang bahkan bisa gangguan tidur dan perilaku secara emosional. “Gejala atau keluhan itu bisa bersifat sementara atau menetap”, jelasnya.
Masalah
Penyebabnya, pencahayaan yang bisa dari ruangan yang terlalu redup atau arah sinar yang tidak ke monitor, melainkan ke mata sehingga membuat mata bekerja lebih keras. Lalu, bisa juga dikarenakan sumber cahaya yang lain, misalkan matahari yang memantulkan sinarnya ke monitor atau lampu telalu terang memantulkan sinar langung ke monitor.
Lalu ukuran font pada gadget dan computer yang sering digunakan. Misalnya, anak sekolah memilih menggunakan font yang lebih kecil. Harusnya, ukurannya sedikit lebih besar sehingga memudahkan mata untuk tidak bekerja lebih keras. “Pengaturan kontras pada monitor seperti lebih redup maupun lebih terang, padahal sebaiknya diatur seperlunya saja, jangan terlalu terang dan redup” jelas dokter Hafizah.
Saran
Kemudian yang terpenting, posisi ergonomic yaitu posisi duduk. Misalnya, pada saat menggunakan gadget di depan monitor ataupun membaca, sebaiknya posisi badan tegak lurus 90 derajat dengan posisi kaki, kemudian paha dan tungkai bawah membentuk sudut 90 deajat. “Posisi kaki tidak boleh tergantung dilantai walaupun kursi terlalu tinggi bisa diganjal kaki kita. Lalu, betis tidak boleh menempel dikaki kursi. Lalu posisi tangan harus 90 derajat untuk menghindari rasa nyeri pada bagian tubuh kita”, terangnya.
Dr. Hafizah, SpM juga menambahkan, ketika hendak menggunakan materi atau bahan referensi untuk bekerja, disarankan meletakkan sejajar dengan monitor. Kemudian, jarak monitor ke mata disarankan antara 40 sampai 70 sentimeter dan sudut 20 derajat antara mata dan monitor. Jika menggunakan kacamata, gunakanlah kacamata yang sesuai dengan ukurannya. Ketika mata kering, disarankan diobati.
Rata-rata orang yang didepan monitor frekuensi mengedipnya sedikit berkurang. Padahal waktu mengedip itu sebenarnya kita mengeluarkan air mata untuk membasahi permukaan mata. Faktor lain yang membuat mata kering adalah air conditioner (AC). Jika terlalu lama terkena udara dingin dari AC mata bisa kering. Secara identifikasi, orang yang terkena CVS mulai dari anak sekolah hingga pekerja diusia produktif.
Gangguan yang dialami seseorang itu pada durasi penggunaan gadget. Maka disarankan dalam waktu satu sampai dua jam harus istirahat 15 menit. Dr. Hafizah juga mengatakan, pengobatan orang yang terkena CVS tentu harus berkonsultasi dan mengecek kondisi mata ke dokter mata untuk mengetahui penyebabnya. “Secara ilmu kesehatan, periksa mata setahun sekali secara periodik” jelasnya.
Kesimpulan
Pencegahanya, lindungi mata dari gejala keluhan tersebut. Berdasarkan rekomendasi dari World Health Organization (WHO), yakni 20.20.20. “Artinya, 20 menit setelah menatap monitor, harus berhenti 20 detik, kemudian melihat sejauh 20 kaki atau 6 meter ke arah lain”, paparnya. Dimasa pandemi Covid-19, berkegiatan diharuskan mentaati protokol kesehatan, yaitu gunakan masker yang disarankan pemerintah, menjaga jarak, rutin mencuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer dan menghindari kerumunan.
Narasumber :
Hafizah, SpM – Dokter Spesialis Mata RS Awal Bros Batam
Bagikan ke :