Pendahuluan
Penyakit Paru Akibat Kerja (PPAK) menjadi salah satu tantangan serius di dunia industri, mempengaruhi kesehatan para pekerja yang terpajan pada debu, serat, dan gas berbahaya. Dalam konteks Indonesia, data dari World Health Organization (WHO) tahun 2018 menunjukkan bahwa 80% pencemaran udara berasal dari sektor transportasi dan 20% dari industri serta limbah domestik. Pekerja di sektor ini berada pada kelompok risiko tinggi mengalami gangguan kesehatan yang dapat disebabkan oleh proses kerja.
Faktor Penyebab dan Risiko
Berbagai faktor penyebab PPAK melibatkan aspek fisika, zat kimia, biologi, ergonomi, dan psikososial. Suhu ekstrim, bising, debu industri, uap, logam, bakteri, virus, posisi kerja, dan beban kerja dapat berkontribusi pada perkembangan penyakit paru. Data epidemiologi di Indonesia masih terbatas, sehingga diagnosa sulit, biaya besar, dan informasi terbatas tentang PPAK.
Progresifitas dan Dampak
Perkembangan penyakit paru dapat mencakup lesi luas, respon jaringan terhadap debu, luas lesi fibrosis, dan progresifitas penyakit. PPAK dapat menyebabkan kegagalan organ, meningkatkan risiko tuberkulosis, penyakit autoimun, kanker paru, dan pneumotoraks.
Pencegahan PPAK
Upaya pencegahan PPAK melibatkan langkah-langkah primer, sekunder, dan tersier. Pencegahan primer mencakup regulasi Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3), modifikasi alat industri, dan pemeriksaan kesehatan sebelum bekerja. Pencegahan sekunder berfokus pada identifikasi zat berbahaya, ventilasi yang baik, penggunaan alat pelindung diri (APD), dan pemeriksaan berkala. Pencegahan tersier berusaha mencegah komplikasi pada pekerja yang sudah terkena PPAK melalui istirahat, pemindahan dari tempat terpajan, dan pemeriksaan berkala.
Pencegahan Awal dan Terapi Medikamentosa
Meskipun belum ada penatalaksanaan spesifik, pencegahan awal melibatkan edukasi pekerja tentang bahaya pajanan dan pemeriksaan kesehatan berkala. Terapi medikamentosa dapat melibatkan penggunaan oksigen hiperbarik, kortikosteroid, antineoplastik, antibiotik, antifibrosis, serta vaksin influenza dan pneumokokus. Rehabilitasi paru, tindakan bedah, dan menghentikan kebiasaan merokok juga menjadi bagian dari upaya penanganan PPAK.
Kesimpulan
PPAK merupakan ancaman serius bagi kesehatan pekerja di industri. Upaya pencegahan yang komprehensif, regulasi yang ketat, dan kesadaran pekerja terhadap risiko PPAK dapat membantu menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman dan sehat. Dengan perhatian dan tindakan bersama, kita dapat melindungi kesehatan pekerja dari dampak berbahaya penyakit paru akibat kerja.
Bagikan ke :