Bagi wanita, jangan takut dan ragu untuk melahirkan secara normal. Karena selama ini banyak anggapan jika melahirkan normal, saat senggama timbul rasa tidak nyaman seperti gangguan pada areal intim wanita, ada berbagai macam. Mulai dari kandung kemih, vagina, rahim dan anus. Namun semua keluhan itu bisa diatasi karena di Rumah Sakit Awal Bros Sudirman tersedia Klinik Uroginekologi Rekonstruksi. Spesialis ini juga berkaitan dengan estetika.
Uroginekologi Rekonstruksi dapat atasi kelahiran tanpa organ intim
Tujuan dari uroginekologi ini lebih kepada merekonstruksi kerusakan dan kelainan. Termasuk juga membuang hal-hal yang mengganggu di organ tersebut. Beberapa kasus terkadang cukup kompleks dan perlu penanganan serius. Seperti merekonstruksi wanita yang terlahir tanpa organ intim, atau terjadi kerusakan akibat beberapa hal. Hal ini memang perlu perhatian khusus dibandingkan persoalan estetika saja.
Tidak bisa dipungkiri, banyak wanita yang sudah melahirkan mengeluhkan vagina longgar. Dalam dunia kedokteran disebut sebagai vaginal laxity yang dari pengukuran, lubang vaginanya (genital hiatus) besar. Diperkirakan hampir 50 persen wanita yang pernah melahirkan secara normal mengalami kelainan ini sesudah melahirkan, namun sayangnya hanya 20 persen dari wanita tersebut yang mencari pengobatan ke dokter, umumnya karena malu, atau dianggap sebagai hal yang lumrah pada perempuan yang telah melahirkan anak, atau tidak tahu kemana harus berobat.
Diperkirakan pula adanya kecenderungan masyarakat untuk berobat ke pusat kesehatan nonformal, menyebabkan banyak kasus tidak tercatat sehingga data yang ada menjadi kurang akurat. Umumnya faktor-faktor yang dianggap berperan pada keadaan tersebut adalah persalinan normal terutama bila persalinannya berlangsung lama dan sulit bahkan seringkali membutuhkan bantuan alat (vakum atau forceps), begitu pula perempuan yang telah melahirkan lebih dari 1 kali. Juga dapat terjadi pada perempuan menopause atau memang ada kelainan genetic.
Vagina kendur bikin tidak percaya diri? Jangan khawatir ini solusinya
Gejala yang sering dikeluhkan oleh pasien biasanya adalah vagina terasa kendur/longgar, bahkan pada yang berat kadang merasa seolah-olah buang angin (kentut) keluar dari kemaluan. Hal ini akan menimbulkan rasa malu dan menyebabkan berkurangnya kenyamanan diri serta gangguan dalam senggama dengan pasangan (disfungsi seksual), bahkan pada akhirnya akan menyebabkan hilangnya rasa percaya diri dan menurunkan kualitas hubungan seksual pasangan suami istri (penurunan libido/hasrat seksual).
Untuk mengatasi keluhan ibu tersebut, saat ini telah tersedia beberapa teknik pengencangan vagina (vaginal tightening), antara lain radiofrequency ablation/laser yakni suatu teknik vaginal tightening dengan menggunakan laser untuk mengatasi vagina yang longgar (vaginal laxity). Selain itu dengan teknik ini bisa juga mengatasi keluhan beser (inkontinensia urin tipe tekanan = stress urinary incontinence). Namun harus diakui, teknik ini hanya efektif pada keadaan vagina longgar derajat ringan saja (stadium awal). Vaginoplasty (dan levatoplasty) yakni suatu teknik mengatasi vagina longgar/vaginal laxity dengan cara operasi, umumnya dikerjakan pada keadaan vagina longgar derajat berat (stadium lanjut).
Peranakan turun/Prolaps Uteri dapat diatasi dengan atau tanpa operasi
Bagaimana dengan peranakan turun akibat melahirkan? prolaps uteri atau seringkali orang awan menyebutnya sebagai peranakan turun adalah suatu kelainan pada organ panggul yang terjadi sebagai akibat lemahnya jaringan penyokong dasar panggul, sehingga rahim keluar dari kemaluan dan kelihatan sebagai benjolan. Umumnya keadaan disebabkan terutama karena proses persalinan normal terlebih bila persalinan itu berlangsung lama dan relatif sulit (misalnya dengan vakum) dan terjadi berulang-ulang (anaknya banyak). Penyebab yang lain memang dikarenakan usia yang lanjut, juga karena sering mengangkat beban berat (misalnya menggendong cucu).
Untuk pengobatan kelainan ini tergantung berat ringan penyakit. Kalau masih ringan (derajat I-II) bisa tanpa operasi, mungkin dengan latihan saja (senam kegel) atau alat yang ringan (ring pessarium), tetapi bila derajatnya berat (derajat III-IV) memang membutuhkan operasi. Dengan kondisi pasien yang optimal, lama perawatan untuk operasi prolaps uteri kira-kira hanya 2-3 hari saja (dari persiapan operasi hingga pulang).Hasil operasi cukup baik dengan angka kesuksesan mencapai 95 persen,’’ sebut dr Edy.
Untuk menentukan perlu tidaknya Anda menjalani operasi maka perlu dilakukan pemeriksaan terlebih dahulu, sehingga dokter dapat menilai kondisi prolaps uteri Anda. Untuk itu sebaiknya Anda mengatur waktu untuk konsultasi. Saat ini, di Pekanbaru telah tersedia klinik yang khusus menangani kasus-kasus prolaps uteri secara menyeluruh dan tuntas, klinik Uroginekologi dan Rekonstruksi, salah satunya ada di Rumah Sakit Awal Bros Sudirman Pekanbaru.
Narasumber :
Dr. Edy Fakhrizal SpOG, (K), Uroginekologi
Spesialis Kebidanan dan Kandungan, Konsultan Uroginekologi & Rekonstruksi Rumah Sakit Awal Bros Sudirman Pekanbaru
Bagikan ke :