Sobat Awal Bros, berhatilah-hatilah ketika bersin. Kontraksi tiba-tiba dalam tubuh yang ditimbulkan oleh bersin bisa menyebabkan saraf kejepit, pecah pembuluh darah, bahkan patah tulang. Nama lain dari bersin adalah sternutasi. Bersin adalah cara tubuh untuk menghilangkan iritasi dari hidung atau tenggorokan. Gejala ini juga dapat disebut sebagai proses pengusiran bakteri ke udara secara paksa dan kuat. Hal ini sering terjadi secara tiba-tiba dan tanpa peringatan. “Tahukah Anda, jika udara ini dapat mencapai kecepatan 70 m/detik atau 250 kilometer perjam,seperti kecepatan mobil sport” ujar dr. Fisher Iwan, Sp. KFR Dokter spesialis kesehatan fisik dan rehabilitasi RS Awal Bros Batam.
Lalu apa hubungan kecepatan bersin dengan saraf kejepit atau kejang otot? “Orang yang tidur otot-ototnya akan rileks, begitu ada kontraksi tiba-tiba, bisa menimbulkan kejang otot atau sarafny kejepit” ujar dr.Fisher . Ketika seseorang bersin maka tekanan juga meningkat disekitar bantalan tulang punggung. “Kontraksi otot yang tiba-tiba bisa menyebabkan bantalan paling luar bisa sobek”.
Bantalan terdiri dari dua bagian. Bagian luar seperti lapisan jeli, empuk, sedangkan bagian dalamnya keras seperti batu. Saat bantalan pecah maka bagian dalam yang keras akan keluar dan menekan saraf, itulah yang dinamakan saraf kejepit. Gejala yang ditimbulkan saat saraf kejepit adalah kesemutan, nyeri, kelemahan, dan gangguan fungsi otonom saraf. Untuk saraf sendiri seperti sebuah kabel yang mempunyai tiga fungsi, yakni saraf motorik yang berfungsi menggerakan keatas dan kebawah, sensorik dan otonom. Sensorik berfungsi ketika menyentuh api, sedangkan otonom adalah saraf yang tidak bisa kita control, misalnya buang air besar atau buang air kecil.
Saraf kejepit bisa disembuhkan dengan cara konservatif seperti minum obat, olah raga dan fisioterapi. Untuk fisioterapi memakai alat traksi, yaitu dilakukan penarikan tulang pinggang.
Menurut dokter spesialis bedah saraf,dr R Hadi Sirwandanu, SpBS mengatakan yang dimaksud dengan saraf kejepit adalah saraf tepi yang kejepit dari sistem tubuh mulai dari otak sampai ke sistem saraf tulang belakang. Misalnya saraf yang kejepit dibagian otak maka aliran saraf tepi mensarafi daerah wajah dan kepala, yang terganggu seperti hidung dan mata. Penyebabnya bisa karena trauma akibat jatuh, terbentur, pendarahan, tumor atau cedera dasar tulang tengkorak. Sedangkan jika saraf yang terjepit dibagian tulang belakang maka yang terganggu adalah saraf tepi bagian leher sampai tulang ekor.
Hadi membagi tiga bagian saraf tulang belakang yaitu leher, punggung atas dan punggung bawah. Penyebab penjepitan bisa karena trauma, degenerasi faktor usia atau tumor saraf belakang. “Trauma ini bisa karena beban kerja, angkat berat (olahraga), bisa juga karena postur tubuh tidak normal’ ujar dr. Hadi
Berikut TIPS bersin yang aman:
- Bersin tidak boleh ditahan
- Sebaiknya badan menunduk, kalau sempat membungkuk saat bersin
Posisi kedua tangan baiknya diperut sehingga tekanannya tidak menyebar. Tekanan diperut membantu mengurangi tekanan akibat bersin.
Bagikan ke :