Sobat Awal Bros, pernahkah kalian mendengar mengenai Penyakit Bell’s Palsy? Penyakit Bells Palsy adalah salah satu penyakit saraf yang mengenai saraf fasialis (wajah), menyebabkan kelumpuhan otot – otot salah satu sisi wajah, sehingga wajah menjadi asimetris, karena salah satu sisi wajah tampak melorot atau mencong. Akibatnya hanya salah satu sisi wajah penderita saja yang dapat tersenyum, dan hanya satu mata saja yang dapat menutup dengan sempurna.
Dokter spesialis bedah saraf Rumah Sakit Awal Bros Batam dr. R Hadi Sirwandanu, SpBS mengatakan serangan penyakit Bell Palsy lebih ke saraf motoric dan terkait dengan saraf tujuh. Saraf tujuh terbagi dua bagian besar, central dan perifer (tepi), yang terjadi pada Bells Palsy adalah serangannya pada sisi tepi saraf tujuh. Di bagian lubang tengkorak belakang dan bawah telinga sampai ke ujung saraf yang mempersarafi otot- otot di wajah.
Gejala yang umumnya timbul dalam bentuk kelopak mata tidak bisa menutup, otot wajah yang lumpuh akan menurun atau miring, yang paling jelas terlihat ketika mengkerutkan dahi wajah yang lumpuh tidak akan Nampak kerutan. Dr. Hadi mengatakan penyebab Bells Palsy bisa karena akibat trauma yang menyebabkan dasar tulang tengkorak rusak, dan bisa karena infeksi virus, contohnya virus herpes. Penyebab lainnya bisa dikarenakan tumor yang ada di area dasar tulang tengkorak.
Umumnya Bell’s Palsy sifatnya uniteral (sebelah) dan bisa saja kedua sisi namun sangat jarang terjadi. Secara kliniks, Bell’s Palsy terjadi karena adanya penyempitan di area saraf tujuh. Menurut dr. Hadi, Bells Palsy bisa terjadi secara tiba – tiba mulai dari anak – anak hingga orang dewasa. Kondisi daya tahan tubuh seseorang juga berpengaruh kepada penyakit yan mirip stroke ini.
Perbedaan Bells Palsy dengan stroke adalah tanda – tanda Bells Palsy yaitu wajah yang merot, tapi Bells {alsy murni (tidak disertai penyakit lain) bukan stroke. Cara membedakannya harus dengan pemeriksaan dokter. Diagnosa yang dilakukan oleh dokter, pasien akan ditegakkan dengan diagnose melihat wajah, CT-Scan, dan radiologi. Sedangkan penanganannya, dokter akan memberi obat antiimflamai, obat antivirus, dan steroid. Steroid digunakan untuk mengatasi pembengkakan.
Umumnya penyakit Bells Palsy murni 85 persen membaik sendiri dalam waktu dua sampai tiga minggu, tergantung dari keparahan. Yang berat bisa saja terjadi selama dua sampai tiga bulan atau bertahun – tahun. Namun Bells Palsy disebabkan oleh tumor tidak akan mengalami kesembuhan, pasalnya tumor merusak sistem bioelektrik saraf tujuh, ucap dr. Hadi.
Narasumber: dr. R Hadi Sirwandanu, SpBS
Bagikan ke :