Elektroensefalogram (EEG) adalah salah satu tes yang dilakukan untuk mengukur aktivitas kelistrikan dari otak untuk mendeteksi adanya kelainan dari otak. Tes EEG juga disebut sebagai tes gelombang otak atau rekam otak. Uji EEG tidak invasif. Prosedurnya dengan menempelkan elektroda di sepanjang kulit kepala. EEG mengukur fluktuasi tegangan yang dihasilkan dari arus ionik di dalam otak.
Tes EEG ini efektif untuk mendiagnosis gangguan kejang seperti tanda penyakit Epilepsi atau mendeteksi Alzheimer. Selain itu EEG juga merupakan prosedur scanning untuk koma atau sindrom otak organik, dan dapat bertindak sebagai indikator kematian otak. Tumor, abses, jaringan parut otak, darah yang membeku serta infeksi dapat menyebabkan aktivitas listrik berbeda dari pola normal irama dan kecepatan, yang akan terdeteksi dengan menggunaakan EEG.
Rumah Sakit Awal Bros menyediakan fasilitas EEG untuk memberikan diagnosis yang lebih akurat sehingga terapi yang diberikan akan lebih tepat.
Persiapan Tes EEG
Sebaiknya pasien tidak mengonsumsi kopi, teh, coklat, atau meminum soda sebelum tes dilakukan. Minuman-minuman tersebut sebaiknya dihindari karena memiliki pengaruh stimulasi perubahan gelombang EEG. Selain minuman tersebut, sebaiknya pasien juga memperhatikan kadar gula darah karena dapat menyebabkan perubahan pada pola gelombang otak. Tes EEG membutuhkan waktu 45-60 menit atau lebih lama jika pemeriksaan yang dilakukan adalah sleep EEG. Pastikan pasien berkonsultasi dengan dokter spesialis saraf sebelum melakukan EEG.
Prosedur Tes EEG
Pada pemeriksaan ini, pasien akan dipasangkan elektroda-elektroda pada kulit kepala untuk merekam aktivitas elektrik pada berbagai tempat di kepala. Selama proses berlangsung, aktivitas otak akan terekam pada selembar kertas yang disebut ensefalogram. Selama pemeriksaan ini pasien diminta untuk berbaring dengan tenang. Beberapa pasien melakukan prosedur EEG pada saat pasien tertidur, sebab beberapa gelombang otak abnormal terlihat hanya pada saat pasien tidur.
Hasil Tes EEG
Dengan menggunakan EEG, dapat didapati analisis hasil dari tes untuk mendeteksi dan menemukan tempat aktivitas listrik abnormal yang terjadi dalam otak. Selain itu dengan melakukan EEG dapat ditentukan fokus-fokus kejang. Dapat ditemukan juga sumber iritasi seperti tumor atau abses. Tes EEG juga dapat mendiagnosis gangguan metabolic dan gangguan tidur.