advertisement

Jangan Tunggu Batuk Berdarah : Deteksi Kanker Paru Sebelum Terlambat!

img detail news

Kanker Paru, Pembunuh Diam-diam

Kanker paru adalah salah satu jenis kanker paling mematikan di dunia, termasuk di Indonesia. Penyakit ini terjadi saat sel-sel abnormal tumbuh tidak terkendali di paru-paru, dan sering kali tidak menunjukkan gejala pada tahap awal.

Menurut data Kementerian Kesehatan RI (2024), Indonesia mencatat sekitar 34.000 kasus baru kanker paru setiap tahun, dan lebih dari 30.000 kematian disebabkan oleh penyakit ini setiap tahunnya. Kanker paru menempati posisi kedua terbanyak pada pria dan termasuk penyebab kematian tertinggi akibat kanker.

Siapa yang Berisiko?

Beberapa faktor risiko utama kanker paru:

  • Merokok aktif atau perokok pasif

  • Paparan asap rokok dalam jangka panjang

  • Paparan polusi udara atau zat berbahaya (asbes, radon)

  • Riwayat keluarga dengan kanker paru

  • Usia di atas 45 tahun

Gejala Kanker Paru yang Perlu Diwaspadai

Pada tahap awal, kanker paru sering tidak menimbulkan gejala. Namun, jika muncul, gejalanya bisa berupa:

  • Batuk kronis yang tidak kunjung sembuh

  • Batuk berdarah

  • Sesak napas

  • Nyeri dada

  • Penurunan berat badan tanpa sebab jelas

  • Suara serak atau nafsu makan menurun

Pentingnya Deteksi Dini

Karena kanker paru sering ditemukan dalam stadium lanjut, deteksi dini menjadi kunci utama untuk memperbesar peluang sembuh.

Skrining kanker paru sangat disarankan bagi orang yang:

  • Berusia 45 tahun ke atas

  • Memiliki riwayat merokok berat (20 bungkus/tahun atau lebih)

  • Merokok selama bertahun-tahun atau baru berhenti kurang dari 15 tahun terakhir

  • Bekerja atau tinggal di lingkungan polusi

  • Riwayat kanker paru dalam keluarga

Pemeriksaan yang Direkomendasikan

Untuk mendeteksi kanker paru secara dini, berikut beberapa jenis pemeriksaan yang umum dilakukan:

1. Low-Dose CT Scan (LDCT)

  • Merupakan standar emas untuk skrining kanker paru pada kelompok risiko tinggi.

  • Lebih sensitif dibanding rontgen dada dan dapat mendeteksi nodul kecil.

2. Rontgen Dada

  • Dapat digunakan sebagai pemeriksaan awal, namun kurang sensitif dibanding LDCT.

3. Tes Dahak dan Biopsi

  • Digunakan untuk konfirmasi diagnosis bila ditemukan kelainan pada paru-paru.

Ayo Periksa Paru-paru Anda!

Jika Anda termasuk kelompok berisiko atau mengalami gejala mencurigakan, jangan tunda pemeriksaan. Pemeriksaan dini bisa menyelamatkan hidup Anda. Beberapa rumah sakit besar, termasuk RS Awal Bros, menyediakan layanan pemeriksaan paru lengkap, termasuk LDCT dan konsultasi dokter spesialis paru.

Kanker paru adalah penyakit serius, tetapi dapat dicegah dan dideteksi lebih awal. Hentikan kebiasaan merokok, hindari paparan polusi, dan lakukan pemeriksaan secara berkala jika Anda berisiko. “Lebih baik mencegah dan mendeteksi lebih awal, daripada menyesal di kemudian hari.”

Artikel oleh : dr. Sri Melati Munir, Sp.P(K) Onk (Dokter Spesialis Paru Konsultan Onkologi Torak)

Bagikan

Pusat Janji Temu

RS Awal Bros

Jam Operasional Layanan Telepon 06:00 - 22:00 WIB Layanan Booking Mandiri Bisa Kapanpun dan Dari Manapun via Website dan Aplikasi

Reservasi Sekarang