Kanker masih menjadi salah satu penyebab kematian utama di dunia, termasuk di Indonesia. Berdasarkan data Global Cancer Observatory (GLOBOCAN) 2022, tercatat lebih dari 20 juta kasus baru kanker di seluruh dunia dengan angka kematian mencapai 9,7 juta jiwa. Di Indonesia sendiri, terdapat sekitar 408.661 kasus baru kanker dan hampir 242.099 kematian akibat kanker pada tahun 2022. Jenis kanker yang paling sering ditemukan di Indonesia adalah kanker payudara yang mendominasi pada wanita, disusul oleh kanker serviks yang masih menjadi masalah besar meski upaya vaksinasi HPV dan skrining terus diperluas. Pada laki-laki, kanker paru-paru merupakan kasus terbanyak sekaligus penyebab kematian utama yang erat kaitannya dengan kebiasaan merokok dan paparan polusi udara. Selain itu, kanker kolorektal dan kanker hati juga termasuk lima besar jenis kanker dengan kasus dan kematian terbanyak di Indonesia.
Secara proporsional, angka kejadian kanker di Indonesia mencapai 136,9 kasus per 100.000 penduduk, dengan angka kematian rata-rata 82,5 per 100.000 penduduk. Angka ini menunjukkan beban kanker yang semakin meningkat dari tahun ke tahun. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menegaskan bahwa tren ini dipengaruhi oleh penuaan populasi, pola hidup tidak sehat, obesitas, kurang aktivitas fisik, kebiasaan merokok, konsumsi alkohol, hingga infeksi kronis seperti hepatitis B/C dan HPV. Jika tidak ada langkah serius, kasus kanker di Indonesia diperkirakan akan melonjak lebih tinggi. Untuk itu, pemerintah telah meluncurkan Rencana Nasional Pengendalian Kanker 2024–2034 yang fokus pada pencegahan, deteksi dini, dan peningkatan layanan kanker.
Deteksi Dini Adalah Kunci
Deteksi dini menjadi salah satu kunci penting dalam penanggulangan kanker. Kanker yang ditemukan sejak stadium awal memiliki peluang sembuh jauh lebih besar, dengan pengobatan yang lebih sederhana, biaya lebih ringan, serta kualitas hidup pasien yang lebih baik. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa skrining yang tepat dapat menurunkan angka kematian akibat kanker. Misalnya, mammografi terbukti efektif untuk deteksi dini kanker payudara, tes Pap smear dan HPV sangat membantu pencegahan kanker serviks, kolonoskopi atau FIT bermanfaat untuk mendeteksi kanker kolorektal, serta low-dose CT (LDCT) efektif dalam skrining kanker paru pada kelompok berisiko tinggi. Dengan deteksi dini, pasien dapat memperoleh pengobatan lebih cepat, terapi lebih ringan, dan harapan hidup yang lebih tinggi.
Menjawab tantangan kanker di Indonesia, RS Awal Bros menghadirkan Oncology Center sebagai pusat layanan terpadu yang fokus pada pencegahan, deteksi dini, diagnosis, dan pengobatan kanker. Kekuatan utama Oncology Center RS Awal Bros terletak pada kolaborasi tim multidisiplin. Pasien ditangani langsung oleh dokter spesialis konsultan hemato-onkologi medik, hemato-onkologi anak, onkologi bedah, onkologi THT, onkologi paru, onkologi obgyn, onkologi tulang, onkologi radiasi, kedokteran nuklir, patologi anatomi, serta spesialis lain seperti radiologi intervensi, penyakit dalam, bedah saraf, bedah digestif hingga gizi klinik. Tim perawat onkologi, farmasis, psikolog, dan tenaga rehabilitasi medik juga berperan aktif memberikan dukungan menyeluruh, baik fisik, mental, maupun sosial, sehingga pasien mendapatkan perawatan yang komprehensif.
Fasilitas Modern
Oncology Center RS Awal Bros juga dilengkapi dengan fasilitas penunjang modern untuk deteksi dini dan diagnosis kanker. Pemeriksaan laboratorium onkologi, analisa genetik, serta pemeriksaan radiologi canggih seperti CT-scan, MRI, USG resolusi tinggi, hingga PET-CT tersedia untuk menentukan lokasi dan stadium kanker secara akurat. Pemeriksaan patologi anatomi dan histopatologi melalui biopsi jaringan maupun operasi untuk memastikan diagnosis penyakit serta stadiumnya ditegakkan dengan tepat. Selain itu, tersedia program skrining kanker payudara, serviks, kolorektal, dan paru-paru yang dapat diakses oleh masyarakat luas.
Untuk pasien yang memerlukan tindakan operasi baik untuk diagnosis maupun terapi, tersedia layanan bedah onkologi dengan teknik minimal invasif maupun operasi terbuka, sesuai kondisi pasien. RS Awal Bros juga menyediakan layanan kemoterapi komprehensif dengan obat-obatan sesuai standar internasional, ruang kemoterapi yang nyaman, serta dukungan farmasi onkologi yang memastikan keamanan dan efektivitas pengobatan. Layanan radioterapi pun dilengkapi teknologi modern yang mampu menargetkan sel kanker secara presisi dengan meminimalkan kerusakan jaringan sehat.
Inovasi Baru
Inovasi terbaru di Oncology Center RS Awal Bros adalah layanan kedokteran nuklir. Teknologi ini menggunakan radioisotop untuk diagnosis dan terapi kanker. PET-CT dan SPECT-CT membantu mendeteksi kanker hingga tingkat molekuler dan menilai respons terapi, sementara terapi radioisotop seperti radioiodine digunakan pada kanker tiroid, limfoma, hingga metastasis tulang. Dengan adanya kedokteran nuklir, pengobatan kanker menjadi lebih personal, presisi, dan efektif.
Oncology Center RS Awal Bros hadir bukan hanya sebagai fasilitas medis, tetapi juga pusat dukungan bagi pasien kanker dan keluarganya. Dengan tim medis ahli, teknologi mutakhir, serta pendekatan humanis, RS Awal Bros berkomitmen memberikan layanan onkologi terintegrasi—mulai dari pencegahan, deteksi dini, terapi, hingga rehabilitasi, agar pasien memiliki harapan hidup lebih baik dan kualitas hidup yang tetap terjaga.
Artikel oleh : dr. Dhini Utami Adiningsih (Penanggung Jawab Center of Excellent Oncology Center RS Awal Bros Sudirman Pekanbaru)