Pernahkah jari Anda tiba-tiba sulit diluruskan, bahkan seperti “terkunci” dalam posisi bengkok? Kondisi ini dikenal dengan sebutan trigger finger atau stenosing tenosynovitis. Banyak orang menyebutnya sebagai jari terkunci, karena jari terasa kaku, sakit, dan kadang baru bisa diluruskan dengan rasa nyeri.
Trigger finger paling sering menyerang jari manis, diikuti jari tengah, telunjuk, kelingking, bahkan ibu jari. Kondisi ini lebih sering dialami wanita paruh baya, sekitar 2–6 kali lebih banyak dibandingkan pria, terutama pada tangan yang paling sering digunakan (tangan dominan).
Gejala Trigger Finger
Gejala yang biasanya dirasakan antara lain:
Jari terasa kaku, terutama di pagi hari.
Timbul sensasi “tersentak” atau bunyi klik saat digerakkan.
Jari terkunci dalam posisi bengkok.
Muncul benjolan kecil atau bengkak di telapak tangan.
Keluhan sering kali makin parah saat menggenggam benda keras, setelah bangun tidur, atau saat mencoba meluruskan jari.
Penyebab Trigger Finger
Penyebab utama trigger finger adalah peradangan pada selubung tendon jari. Akibatnya, tendon tidak bisa bergerak dengan lancar. Bila peradangan berulang, bisa terbentuk benjolan kecil (nodul) yang membuat jari makin sulit digerakkan.
Beberapa faktor risiko yang meningkatkan kemungkinan jari terkunci antara lain:
Wanita lebih berisiko dibanding pria.
Penyakit kronis seperti diabetes dan rheumatoid arthritis.
Aktivitas dengan gerakan tangan berulang, misalnya menjahit, mengetik, menggenggam alat kerja, atau memegang gadget terlalu lama.
Cara Mengobati Trigger Finger
Penanganan trigger finger bisa dilakukan dengan dua cara:
Terapi konservatif (tanpa operasi):
Obat antiinflamasi untuk mengurangi nyeri.
Splint (penyangga) untuk menahan jari agar tidak banyak bergerak.
Latihan peregangan jari.
Terapi ESWT (gelombang kejut).
Injeksi kortikosteroid pada tendon.
Tindakan operasi:
Jika terapi di atas tidak berhasil, dokter dapat melakukan operasi kecil untuk melepaskan selubung tendon yang terhambat.
Latihan Sederhana untuk Meredakan Gejala
Beberapa latihan ringan dapat membantu melancarkan pergerakan jari, seperti:
Memijat lembut telapak tangan.
Mengangkat jari yang kaku di atas permukaan meja.
Melakukan peregangan dengan menekuk jari ke arah atas secara perlahan.
Latihan ini dapat meningkatkan aliran darah, menjaga kelenturan, serta memperkuat otot dan ligamen kecil di jari.
Cara Mencegah Trigger Finger
Pencegahan terbaik adalah dengan tidak memaksa tangan bekerja berlebihan. Jika jari terasa kaku atau nyeri:
Segera istirahatkan tangan.
Variasikan gerakan saat beraktivitas.
Gunakan obat antiinflamasi ringan bila perlu.
Kapan Harus ke Dokter?
RS Awal Bros mengingatkan bahwa trigger finger bukanlah keluhan sepele. Jika dibiarkan, kondisi ini dapat mengganggu aktivitas sehari-hari dan menurunkan kualitas hidup. Segera periksakan diri ke dokter spesialis ortopedi atau rehabilitasi medik bila jari mulai sulit digerakkan, agar penanganan bisa dilakukan sejak dini.
Artikel oleh : dr. Arnold Samuel, Sp.KFR (dokter Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi RS Awal Bros Sudirman Pekanbaru dan RS Awal Bros Dumai)