advertisement

Tiap 2 Jam Perempuan Indonesia Meninggal Karena Kanker Serviks, Padahal Dapat Dicegah Dengan Vaksinasi

img detail news

Kanker serviks masih menjadi salah satu ancaman kesehatan terbesar bagi perempuan di seluruh dunia. Menurut World Health Organization (WHO, 2024), diperkirakan terdapat sekitar 670.000 kasus baru kanker serviks secara global dengan 350.000 kematian setiap tahunnya. Ironisnya, sebagian besar kasus ini sebenarnya bisa dicegah melalui deteksi dini dan vaksinasi HPV (Human Papillomavirus).

Kanker serviks adalah kanker yang muncul pada leher rahim, yaitu bagian bawah rahim yang menghubungkan ke vagina. Penyebab utamanya adalah infeksi HPV, virus yang ditularkan terutama melalui hubungan seksual. Selain itu, faktor risiko lain yang dapat meningkatkan peluang terkena kanker serviks antara lain merokok, menikah atau berhubungan seksual pada usia sangat muda, berganti-ganti pasangan seksual, memiliki banyak anak, serta sistem imun yang lemah.

Pada tahap awal, kanker serviks sering kali tidak menunjukkan gejala yang jelas. Namun, seiring berkembangnya penyakit, beberapa tanda dapat muncul, seperti perdarahan di luar siklus haid, nyeri saat berhubungan intim, keputihan berbau tidak normal, atau bahkan nyeri panggul berkepanjangan. Sayangnya, gejala ini biasanya muncul saat kanker sudah memasuki stadium lanjut, sehingga pencegahan dan deteksi dini menjadi sangat penting.

Di Indonesia, situasinya juga sangat mengkhawatirkan. Menurut Kementerian Kesehatan RI (2023), setiap tahun terdapat sekitar 36.000 kasus baru kanker serviks, dan 70% di antaranya terdeteksi pada stadium lanjut. Hal ini menyebabkan angka kematian yang tinggi, yakni mencapai 21.000 jiwa per tahun. Angka kejadian kanker serviks di Indonesia sekitar 23 per 100.000 wanita, dengan angka kematian sekitar 13–14 per 100.000 wanita.

Padahal, penelitian menunjukkan bahwa hingga 90% kasus kanker serviks dapat dicegah dengan vaksinasi HPV, terutama bila diberikan sebelum seseorang terpapar virus (WHO). Vaksinasi HPV paling efektif diberikan pada anak perempuan usia 9–14 tahun, sebelum aktif secara seksual. Namun, wanita dewasa yang belum terinfeksi HPV juga tetap dapat memperoleh manfaat dari vaksin ini.

Kombinasi vaksinasi HPV dengan skrining rutin seperti Pap smear atau tes IVA terbukti mampu menurunkan angka kejadian kanker serviks secara signifikan. Jangan menunggu sampai gejala muncul, karena kanker serviks sering kali datang tanpa tanda awal yang jelas. Melindungi diri dengan vaksinasi sejak dini adalah langkah nyata menuju masa depan bebas kanker serviks.

Lakukan deteksi dini dan vaksinasi HPV dari sekarang, informasi layanan pencegahan kanker serviks RS Awal Bros dapat menghubungi call center 15000 88

Artikel oleh : dr. Annisa Nabila Asmahani, MARS

Bagikan

Pusat Janji Temu

RS Awal Bros

Jam Operasional Layanan Telepon 06:00 - 22:00 WIB Layanan Booking Mandiri Bisa Kapanpun dan Dari Manapun via Website dan Aplikasi

Reservasi Sekarang