Dalam kehidupan sehari-hari, kita seringkali mengucapkan kata-kata: panik, takut, cemas, dan khawatir. Namun apakah itu berarti kita mengalami gangguan kecemasan? Belum tentu. Faktanya adalah memang ada banyak hal yang kita cemaskan, misalnya mengenai kesehatan, relasi sosial, karir, kondisi lingkungan sekitar, dan lain-lain. Kecemasan adalah hal yang alami dan normal dirasakan oleh manusia ketika merasa terancam.
Kecemasan yang berlebihan merupakan gangguan
Kecemasan juga bermanfaat sebagai penanda bahwa kita harus mempersiapkan diri untuk berupaya melakukan penyesuaian diri. Ketika kita cemas akan mendapat nilai ujian yang jelek, maka kita menjadi termotivasi untuk lebih rajin belajar. Ketika kita khawatir akan kekurangan uang saat akhir bulan, maka kita termotivasi untuk mengatur anggaran keuangan dan bijak dalam mengelola keuangan. Kecemasan dikatakan sebagai suatu gangguan apabila kecemasan tersebut sudah berlebihan dari segi frekuensi, durasi, serta intensitasnya, dan menyebabkan tekanan emosional, atau mengganggu kemampuan seseorang untuk berfungsi dalam aktivitas kesehariannya.
Hati-hati, negative thinking merupakan gejala gangguan kecemasan
Kecemasan ditandai oleh berbagai gejala di area fisik, tingkah laku, dan kognitif. Gejala fisik antara lain gemetar, dada sesak, badan berkeringat banyak padahal tidak melakukan kegiatan fisik yang berat, mulut kering, nafas pendek, jantung berdetak kencang, tangan dan kaki terasa dingin, mual, dan lain-lain. Gejala tingkah laku antara lain perilaku menghindar, perilaku bergantung pada orang lain, perilaku gelisah, dan sulit tidur. Gejala kognitif antara lain pikiran-pikiran menakutkan mengenai masa depan, pikiran yang terlalu terfokus pada sensasi fisik, pikiran takut kehilangan kendali diri, sulit berkonsentrasi, pikiran negatif yang terus berulang di pikiran dan sulit dikendalikan, dan lain-lain.
Narasumber :
Afnida, S. Psi, M. Psi, Psikolog
Psikolog RS Awal Bros Pekanbaru
Bagikan ke :