advertisement

Bahaya Obesitas dan Kaitannya dengan Penyakit Kardiovaskular

img detail news

Obesitas atau kegemukan bukan hanya masalah penampilan, tetapi juga masalah kesehatan serius. Obesitas terjadi ketika lemak tubuh menumpuk berlebihan sehingga mengganggu fungsi organ dan meningkatkan risiko berbagai penyakit. Menurut World Health Organization (WHO), obesitas menyumbang jutaan kematian setiap tahunnya dan menjadi faktor risiko utama penyakit kronis.

Di Indonesia, data menunjukkan bahwa semakin banyak anak, remaja, hingga orang dewasa mengalami kelebihan berat badan. Gaya hidup modern—seperti konsumsi makanan tinggi gula, garam, dan lemak, ditambah kurangnya aktivitas fisik—membuat angka obesitas terus meningkat. Masalah ini sangat berbahaya karena obesitas memiliki kaitan erat dengan penyakit jantung dan pembuluh darah (kardiovaskular), penyebab kematian nomor satu di dunia.

Mengapa Obesitas Bisa Menyebabkan Penyakit Jantung?

Obesitas memicu berbagai perubahan dalam tubuh, salah satunya resistensi insulin dan peradangan (inflamasi). Kondisi ini dapat merusak pembuluh darah dan memicu timbunan lemak (plak) pada dinding arteri. Lama-kelamaan, plak ini dapat menyumbat aliran darah dan berujung pada serangan jantung atau stroke.

Selain itu, obesitas meningkatkan risiko terjadinya:

  • Diabetes tipe 2

  • Hipertensi (tekanan darah tinggi)

  • Kolesterol tinggi

  • Aritmia atau gangguan irama jantung

Dengan kata lain, obesitas bukan hanya menambah berat badan, tapi juga memperpendek harapan hidup.

Cara Mencegah dan Mengatasi Obesitas

Kabar baiknya, obesitas bisa dicegah dan dikendalikan. Berikut beberapa langkah yang terbukti efektif:

1. Perbaiki Pola Makan

  • Kurangi konsumsi makanan tinggi gula, gorengan, dan makanan cepat saji.

  • Perbanyak sayuran, buah, dan protein sehat (ikan, telur, kacang-kacangan).

  • Terapkan pola makan seimbang, misalnya diet Mediterania atau intermittent fasting sesuai rekomendasi dokter.

2. Rutin Aktivitas Fisik

Olahraga teratur sangat penting untuk menjaga kesehatan jantung. WHO menganjurkan minimal 150 menit aktivitas fisik intensitas sedang per minggu, misalnya jalan cepat, bersepeda, atau berenang. Kombinasi olahraga aerobik dan latihan kekuatan juga baik untuk membakar lemak sekaligus membentuk otot.

3. Gaya Hidup Sehat

  • Tidur cukup (7–8 jam per malam).

  • Hindari merokok dan konsumsi alkohol.

  • Kelola stres dengan relaksasi atau hobi positif.

4. Terapi Medis Jika Diperlukan

Pada kasus obesitas tertentu, dokter bisa merekomendasikan:

  • Obat penurun berat badan (misalnya terapi GLP-1 agonist).

  • Suplementasi vitamin D dan kalsium untuk mendukung metabolisme tubuh.

  • Bedah bariatrik untuk pasien obesitas berat yang sulit ditangani dengan diet dan olahraga saja.

Obesitas bukanlah masalah sepele. Kondisi ini terbukti berhubungan langsung dengan penyakit kardiovaskular seperti serangan jantung dan stroke. Dengan menjaga berat badan ideal melalui pola makan sehat, olahraga rutin, dan gaya hidup seimbang, kita bisa menurunkan risiko obesitas sekaligus melindungi kesehatan jantung.

Mari bersama-sama melawan obesitas mulai dari langkah kecil: pilih makanan sehat, bergerak lebih banyak, dan lakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin.

Artikel oleh : dr. Dasdo Antonius Sinaga, SpJP(K), FIHA, FAsCC, FESC (Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah Konsultan Jantung Intervensi RS Awal Bros Sudirman Pekanbaru)

Bagikan

Pusat Janji Temu

RS Awal Bros

Jam Operasional Layanan Telepon 06:00 - 22:00 WIB Layanan Booking Mandiri Bisa Kapanpun dan Dari Manapun via Website dan Aplikasi

Reservasi Sekarang