advertisement

MENARI: Cara Mudah Selamatkan Diri dari Atrial Fibrilasi

img detail news

Tahukah Anda, detak jantung yang tidak beraturan bisa menjadi tanda adanya atrial fibrilasi? Ini adalah salah satu gangguan irama jantung yang paling sering terjadi. Kondisi ini tidak boleh dianggap sepele, karena bisa meningkatkan risiko stroke, gagal jantung, hingga masalah serius pada pembuluh darah. Atrial fibrilasi sering kali tidak menimbulkan gejala di awal sehingga banyak orang tidak menyadarinya. Padahal, semakin cepat terdeteksi, semakin besar peluang mencegah komplikasi yang berbahaya.

Apa Itu Atrial Fibrilasi?

Dalam kondisi normal, jantung berdetak secara teratur karena adanya sinyal listrik yang stabil. Hal ini membuat aliran darah berjalan lancar. Namun, pada atrial fibrilasi, sinyal listrik di ruang atas jantung (atrium) menjadi kacau, sehingga detak jantung tidak teratur dan bisa terlalu cepat. Akibatnya, aliran darah terganggu dan berisiko membentuk bekuan darah.

Faktor Risiko Atrial Fibrilasi

Beberapa kondisi yang bisa memicu atrial fibrilasi antara lain:

  • Tekanan darah tinggi (hipertensi)

  • Penyakit jantung koroner

  • Kelainan katup jantung

  • Obesitas dan diabetes

  • Konsumsi alkohol berlebihan

  • Riwayat keluarga dengan gangguan serupa

Gejala yang Harus Diwaspadai

Awalnya, atrial fibrilasi bisa tanpa gejala. Namun, seiring waktu bisa muncul tanda-tanda berikut:

  • Jantung berdebar kencang (palpitasi)

  • Mudah lelah meski hanya beraktivitas ringan

  • Sesak napas

  • Pusing atau pingsan

  • Rasa tidak nyaman di dada

Atrial fibrilasi meningkatkan risiko stroke hingga 5 kali lipat dan gagal jantung hingga 3 kali lipat.

Cara Sederhana Deteksi Atrial Fibrilasi

Sekitar 15% penderita atrial fibrilasi tidak terdiagnosis. Untuk itu, masyarakat bisa mencoba metode MENARI (Meraba Nadi Sendiri):

  1. Letakkan 3 jari (telunjuk, tengah, manis) di pergelangan tangan sisi ibu jari.

  2. Tekan perlahan hingga terasa denyut nadi.

  3. Hitung denyut selama 60 detik (normal: 60–100 kali/menit).

  4. Rasakan apakah iramanya teratur atau tidak.

Selain itu, teknologi seperti smartwatch dengan sensor detak jantung juga dapat membantu deteksi awal irama jantung yang tidak beraturan.

Segera periksakan diri ke dokter bila:

  • Detak jantung lebih dari 100 kali/menit atau kurang dari 60 kali/menit disertai gejala.

  • Irama nadi terasa tidak teratur.

Pemeriksaan Lebih Lanjut

Di RS Awal Bros, tersedia pemeriksaan untuk mendeteksi atrial fibrilasi secara akurat, seperti:

  • Elektrokardiografi (EKG)

  • Holter Monitoring (alat pemantau detak jantung selama 24 jam atau lebih)

Atrial fibrilasi adalah gangguan irama jantung yang berbahaya karena bisa menyebabkan stroke dan gagal jantung. Deteksi dini adalah kunci pencegahan. Metode sederhana seperti MENARI dapat membantu masyarakat mengenali masalah ini sejak dini. Jika ada gejala mencurigakan, segera lakukan pemeriksaan di Cardiac and Vascular Center RS Awal Bros agar mendapat penanganan yang tepat.

Artikel oleh : dr. Yudhistira Kurnia, SpJP, FIHA (Dokter Spesialis Jantung RS Awal Bros Sudirman Pekanbaru)

Bagikan

Pusat Janji Temu

RS Awal Bros

Jam Operasional Layanan Telepon 06:00 - 22:00 WIB Layanan Booking Mandiri Bisa Kapanpun dan Dari Manapun via Website dan Aplikasi

Reservasi Sekarang