advertisement

Setiap Hisapan Rokok adalah Luka Kecil bagi Paru-Paru

img detail news

Sebagai dokter spesialis paru, saya sering menemui pasien dengan keluhan batuk yang tidak kunjung sembuh, napas terasa sesak, atau hasil rontgen paru yang sudah menunjukkan kerusakan. Ada satu kalimat sederhana yang hampir selalu relevan untuk mereka:
“Setiap hisapan rokok adalah luka kecil yang terus diulang.”
Kalimat ini bukan hanya kiasan, tetapi benar-benar menggambarkan apa yang terjadi di dalam tubuh saat seseorang merokok.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut merokok sebagai penyebab kematian yang sebenarnya bisa dicegah. Bahkan, tidak ada batas aman dalam merokok. Satu batang rokok saja sudah cukup untuk memicu kerusakan di dalam tubuh.

.

1. Asap Rokok Mengandung Racun yang Merusak Sel

Di dalam asap rokok terdapat lebih dari 7.000 zat kimia, dan ratusan di antaranya beracun. Saat asap ini masuk ke paru-paru, zat-zat tersebut akan:

  • Memicu peradangan,

  • Merusak sel paru,

  • Merusak materi genetik (DNA),

  • Menurunkan fungsi paru secara perlahan.

Kerusakan ini memang tidak langsung terasa, tetapi terjadi sedikit demi sedikit setiap kali merokok. Luka kecil ini terus menumpuk hingga akhirnya menjadi penyakit serius.

.

2. Bulu Pembersih Paru Rusak, Dahak Menumpuk

Paru-paru kita sebenarnya memiliki “bulu-bulu halus” yang disebut silia, yang bertugas menyapu kotoran dan kuman keluar dari saluran napas. Namun, hanya beberapa detik setelah menghisap rokok, silia ini mulai rusak.

Akibatnya:

  • Dahak menumpuk,

  • Kuman lebih mudah berkembang,

  • Infeksi saluran napas jadi sering terjadi.

Inilah sebabnya banyak perokok mengalami batuk berdahak setiap pagi dan menganggapnya hal biasa, padahal itu tanda paru-paru sedang rusak.

.

3. Peradangan Terus-Menerus Menyebabkan Penyakit Paru Kronis

Rokok membuat peradangan di paru-paru tidak pernah benar-benar sembuh. Lama-kelamaan, dinding paru menjadi rusak, elastisitas berkurang, dan saluran napas menyempit. Kondisi ini dikenal sebagai Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK).

PPOK membuat penderitanya:

  • Mudah sesak napas,

  • Cepat lelah,

  • Batuk kronis seumur hidup.

Penyakit ini bersifat menetap dan bisa terus memburuk jika merokok tidak dihentikan.

.

4. Rokok Sangat Berkaitan dengan Kanker Paru

Setiap batang rokok mengandung puluhan zat pemicu kanker. Sekitar 85–90% kasus kanker paru di dunia disebabkan oleh kebiasaan merokok. Zat berbahaya dari rokok bisa merusak sel paru secara perlahan hingga berubah menjadi sel kanker.

Kanker paru sering baru terdeteksi saat sudah stadium lanjut, karena gejalanya di awal sering tidak terasa.

.

5. Dampak Rokok Tidak Hanya ke Paru, Tapi ke Seluruh Tubuh

Rokok tidak hanya merusak paru-paru, tetapi juga:

  • Jantung,

  • Otak,

  • Pembuluh darah.

Zat nikotin dan karbon monoksida dalam rokok dapat:

  • Meningkatkan risiko penyakit jantung,

  • Menyebabkan stroke,

  • Memicu penyumbatan pembuluh darah,

  • Meningkatkan risiko kematian mendadak.

Artinya, luka akibat rokok tidak hanya terjadi di paru, tetapi juga di seluruh tubuh.

.

Tidak Ada Batas Aman dalam Merokok

Banyak orang berpikir bahwa merokok “hanya sesekali” tidak berbahaya. Faktanya, tidak ada rokok yang aman, bahkan satu batang saja sudah menimbulkan dampak.
Orang yang sering terpapar asap rokok (perokok pasif) juga memiliki risiko lebih tinggi terkena:

  • Penyakit jantung,

  • Stroke,

  • Kanker paru.

.

Kabar Baiknya: Paru-Paru Bisa Mulai Membaik Saat Berhenti Merokok

Meskipun kerusakan telah terjadi, berhenti merokok selalu membawa manfaat, kapan pun dimulai:

  • 20 menit setelah berhenti: tekanan darah dan denyut jantung mulai membaik.

  • 2–12 minggu: fungsi paru mulai meningkat.

  • 1 tahun: risiko penyakit jantung menurun.

  • 10 tahun: risiko kanker paru jauh berkurang.

Paru-paru memiliki kemampuan untuk memperbaiki diri, selama sumber kerusakannya dihentikan.

.

Luka yang Sebenarnya Bisa Dicegah

Setiap kali pasien bertanya mengapa batuknya tak kunjung sembuh, napasnya makin pendek, atau hasil rontgennya menghitam, jawabannya sering kembali ke satu hal:
“Setiap hisapan rokok adalah luka kecil yang perlahan membentuk kerusakan besar.”

Dan kabar baiknya, luka itu bisa berhenti bertambah saat seseorang memutuskan untuk berhenti merokok. Proses berhenti akan jauh lebih berhasil bila didukung oleh keluarga dan orang-orang terdekat, karena perjuangan ini tidak mudah, tetapi sangat mungkin dilakukan.

.

Artikel oleh : dr. Adewita Ritonga, M.Ked(Paru), Sp.P (Dokter Spesialis Paru RS Awal Bros Ujung Batu)

Bagikan

Pusat Janji Temu

RS Awal Bros

Jam Operasional Layanan Telepon 06:00 - 22:00 WIB Layanan Booking Mandiri Bisa Kapanpun dan Dari Manapun via Website dan Aplikasi

Reservasi Sekarang