Tahukah Anda bahwa Thalasemia adalah salah satu penyakit kelainan darah turunan yang bisa dicegah, tapi belum bisa disembuhkan? Banyak orang belum menyadari bahwa mereka membawa gen Thalasemia hingga memiliki anak dengan kondisi ini. Yuk, kenali lebih dalam agar kita bisa mencegahnya!
Apa Itu Thalasemia?
Thalasemia adalah kelainan darah yang diturunkan dari orang tua ke anak, di mana tubuh tidak bisa memproduksi hemoglobin (zat dalam sel darah merah yang mengangkut oksigen) secara normal. Akibatnya, penderita Thalasemia sering mengalami anemia kronis dan perlu transfusi darah seumur hidup.
Thalasemia Bukan Penyakit Menular
Thalasemia tidak menular, tetapi bisa diwariskan. Jika kedua orang tua adalah pembawa sifat Thalasemia, maka anak mereka berisiko besar lahir dengan Thalasemia mayor—bentuk yang paling berat.
Gejala Thalasemia
Gejala Thalasemia bisa berbeda-beda tergantung tingkat keparahannya. Namun, beberapa gejala umum yang perlu diwaspadai:
Cepat lelah
Pucat
Wajah tampak kekuningan
Pembesaran perut (karena hati dan limpa membesar)
Pertumbuhan terhambat
Kelainan bentuk tulang wajah
Pengobatan Thalasemia
Hingga saat ini, belum ada obat untuk menyembuhkan Thalasemia secara total, kecuali dengan transplantasi sumsum tulang (yang tidak selalu tersedia). Namun, penderita tetap bisa hidup produktif dengan pengelolaan yang tepat, seperti:
Transfusi darah rutin
Biasanya setiap 2–4 minggu sekali, tergantung kondisi tubuh.Terapi kelasi besi
Untuk mengurangi penumpukan zat besi akibat transfusi darah.Pola hidup sehat
Nutrisi seimbang, olahraga ringan, dan pemeriksaan rutin membantu kualitas hidup penderita.
Bisa Dicegah dengan Tes Pra-Nikah
Pencegahan paling efektif adalah dengan melakukan skrining Thalasemia sebelum menikah atau memiliki anak. Tes ini bertujuan mengetahui apakah Anda atau pasangan membawa gen Thalasemia.
Jika kedua pasangan adalah pembawa sifat, risiko memiliki anak dengan Thalasemia mayor mencapai 25%.
Jenis-Jenis Thalasemia
1. Alfa Thalasemia
Terjadi jika tubuh kekurangan produksi rantai alfa pada hemoglobin.
Silent Carrier (pembawa diam): Tidak bergejala, biasanya baru terdeteksi lewat tes darah.
Alfa Thalasemia Trait (minor): Ringan, bisa menyebabkan sedikit anemia.
Hemoglobin H Disease: Sedang sampai berat, sering memerlukan transfusi darah.
Hydrops Fetalis: Paling berat, sering menyebabkan kematian janin atau bayi baru lahir jika tidak ditangani.
2. Beta Thalasemia
Terjadi jika tubuh kekurangan produksi rantai beta pada hemoglobin.
Beta Thalasemia Minor (trait/pembawa): Tidak bergejala atau hanya anemia ringan.
Beta Thalasemia Intermedia: Gejala sedang, bisa butuh transfusi darah hanya saat tertentu.
Beta Thalasemia Mayor (Cooley’s Anemia): Berat, transfusi darah rutin diperlukan seumur hidup.
Kenapa Penting untuk Mengetahui Thalasemia?
Indonesia adalah negara dengan angka pembawa gen Thalasemia cukup tinggi.
Banyak penderita tidak terdiagnosis sejak dini.
Biaya pengobatan sangat tinggi, bisa mencapai jutaan rupiah per bulan.
Tes Thalasemia hanya butuh sekali seumur hidup!
RS Awal Bros Siap Bantu Anda
Rumah Sakit Awal Bros menyediakan layanan:
Tes skrining Thalasemia
Konsultasi hematologi
Penanganan transfusi darah dan terapi kelasi
Edukasi untuk keluarga penderita Thalasemia
Thalasemia adalah kelainan darah yang bisa dicegah, tapi belum bisa disembuhkan. Deteksi dini lewat tes sederhana bisa menyelamatkan generasi berikutnya. Yuk, peduli dan sadari pentingnya tes Thalasemia sejak dini, terutama sebelum menikah!