Jangan Panik Jika Anak Mimisan

Mimisan pada anak kerap mengkhawatirkan orangtua. Jangan panik jika anak hidungnya mengeluarkan darah. Ketahui cara menangani jika anak mimisan.

Tahukah Anda? Mimisan yang biasa terjadi pada anak-anak adalah mimisan anterior. Mimisan anterior adalah pendarahan yang berasal dari nasal septum bagian bawah. Bagian nasal septum memiliki banyak pembuluh darah halus dan menerima darah dari arteri karotis. Sedikit benturan pada bagian ini bisa menyebabkan pembuluh darah pecah dan mengeluarkan darah (mimisan).

Mimisan merupakan kondisi keluarnya darah dari hidung. Penyebabnya adalah pembuluh darah yang rentan pada daerah hidung. Saat anak mimisan, jangan langsung panik, sebab mimisan biasa terjadi pada anak usia 2 sampai 5 tahun. Mimisan mungkin terjadi karena cuaca udara yang kering, sehingga membuat pembuluh darah meregang, gampang luka dan berdarah. “Seiring bertambahnya usia anak, posisi pembuluh darah akan ke dalam. Mimisan yang terjadi pada anak biasanya karena perubahan cuaca, kurang cairan, terjadinya trauma seperti terbentur dan mengorek hidung, atau infeksi dari bakteri dan virus,” kata dokter Putri Yuliani Dokter Umum Rumah Sakit Awal Bros Batam.

Yang paling ditakuti kebanyakan orangtua adalah terjadi gangguan pembekuan darah. “Mimisan memang dapat merupakan salah satu pertanda gangguan pembekuan darah. Namun mimisan karena ini jarang sekali terjadi,” ujar dokter Putri. Dokter Rumah Sakit Awal Bros Batam tersebut mengatakan bahwa pembekuan darah jika tidak ditangani dengan benar akan berbahaya. Namun orangtua tak perlu terlalu khawatir, karena mimisan jarang menyebabkan anemia atau kurang darah. Mimisan akan berhenti dengan sendirinya, yang terpenting penangannya benar.

Karena letak pembuluh darah berada di permukaan, setiap anak dapat mengalami mimisan. Namun kondisi anak berbeda-beda karena kebiasaan dan status gizi. Jika rajin diberikan minum air putih atau lingkungan rumah bersih, risiko mimisan lebih rendah.

Apa Yang Harus Dilakukan Ketika Anak Mimisan?

Dokter Putri mengatakan, saat terjadi mimisan upayakan posisi kepala anak merunduk. Hindari posisi menengadah karena darah yang mengalir ke belakang akan berbahaya, sebab darah akan masuk ke saluran pernafasan. “Saat mimisan, kepala condongkan ke depan. Kemudian hidung dipencet menggunakan jari telunjuk dan jempol selama 10 menit. Selama itu, gunakan mulut untuk bernapas. Jika darah mengalir ke tenggorokan, jangan ditelan. Harus dibuang karena ditakutkan masuk ke saluran pernafasan. Kemudian apabila setelah 10 menit mimisan belum berhenti, bawa ke rumah sakit,” kata dokter Putri.

Ada tiga macam pengobatan untuk mimisan. Yang pertama adalah menggunakan tampon yakni kasa atau kapas diselipkan di hidung untuk menghentikan pendarahan. Kasa tersebut diteteskan obat pembekuan darah. Pengobatan kedua menggunakan router. Sedangkan pengobatan ketiga dioleskan dengan salep yang bisa membantu mempercepat pembekuan darah.

Tips Anak Mimisan

Salah satu penyebab mimisan pada anak adalah kurangnya cairan. Oleh sebab itu, pastikan konsumsi air minum anak cukup. Untuk mengukur beberapa banyak anak seharusnya minum, dapat dilihat dari berat badan anak. Jika anak masih minum susu, dapat diimbangi dengan minum air putih 30 cc per kilogram per hari. “Misalnya berat badannya 30 Kg dikali 30 cc per hari kurang lebih 900 cc per hari. Kalau anak demam atau cuaca panas, air minum bisa ditambah sekitar 10 persen,” tutup dokter Putri.

 

Ilustrasi gambar oleh Caleb Woods

Bagikan ke :

Login to your account below

Fill the forms bellow to register

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.