Terapi Akupunktur Untuk Penyakit Stroke

Stroke merupakan salah satu penyebab tingginya angka kecacatan dan kematian di seluruh dunia. Karena populasi usia lanjut yang semakin banyak, perubahan pola hidup dan stres karena pekerjaan menyebabkan angka kesakitan stroke meningkat dan usia yang terkena stroke semakin muda. Stroke adalah suatu gangguan fungsi saraf yang disebabkan oleh gangguan pembuluh darah otak yang terjadi secara mendadak dan dapat menimbulkan cacat atau kematian. Hal ini dapat terjadi karena pasokan darah ke otak berkurang atau terhambat karena hal-hal tertentu, yang menyebabkan kurangnya kadar oksigen dalam sel-sel otak secara mendadak.

Penanganan pasien stroke harus dilakukan sedini mungkin, karena masa emas atau ‘golden periode’ dari stroke hanya 3-6 jam. Hal ini memegang peranan besar menentukan hasil akhir pengobatan dan komplikasi yang timbul. Selain penggunaan obat-obatan, dibutuhkan berbagai terapi agar pengobatan stroke memberikan hasil yang optimal, salah satunya dengan menggunakan akupunktur.

 

Terapi Akupunktur Untuk Stroke

Pada stroke, terapi akupunktur dapat dilakukan dengan berbagai metode dan modalitas seperti akupunktur tubuh, akupunktur kulit kepala, akupunktur dengan elektrostimulator, dan lain-lain. Terapi akupunktur ini sebaiknya dilakukan 2 atau 3 kali seminggu selama minimal 12 kali, tergantung gejala yang ada. Akupunktur dapat menjadi terapi pilihan pada stroke karena merupakan terapi yang relatif aman dengan sedikit efek samping.

Berbagai penelitian tentang akupunktur pada stroke membuktikan bahwa pasien sembuh lebih cepat, berkinerja lebih baik dalam perawatan diri dan melakukan aktifitas sehari-hari, membutuhkan lebih sedikit perawatan dan terapi rehabilitasi, dan menggunakan lebih sedikit biaya perawatan kesehatan.

Terapi Akupunktur telah digunakan untuk mengobati pasien stroke selama bertahun-tahun di berbagai negara. Akupunktur direkomendasikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia pada tahun 2002 untuk mengobati pasien stroke karena dapat meningkatkan kekuatan motorik, kemampuan berbicara, kemampuan menelan, memori dan fungsi neurologis lainnya.

Hal ini bisa terjadi karena  akupunktur dapat merangsang pembentukan saraf baru dan proliferasi sel di sistem saraf pusat (SSP), pengaturan aliran darah otak di daerah iskemik, anti-apoptosis di daerah iskemik, regulasi neurokimia dan memperbaiki potensi gangguan jangka panjang (LTP) dan memori setelah stroke dan anti peradangan.

 

Faktor Risiko Stroke

Faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya stroke antara lain : usia, jenis kelamin, ras, riwayat keluarga, tekanan darah tinggi, stroke sebelumnya, diabetes, kolesterol yang tinggi, merokok, atrial fibrillation, obesitas. Cara yang terbaik untuk mencegah terjadinya stroke adalah dengan mengidentifikasi orang-orang yang berisiko tinggi dan mengendalikan faktor risiko stroke sebanyak mungkin, seperti kebiasaan merokok, hipertensi, mengatur pola makan yang sehat dan menghindari makanan yang mengandung kolesterol jahat (LDL), serta olahraga secara teratur.

Gejala awal stroke sering terjadi tiba-tiba, tanpa kita sadari dan tidak diperhatikan seperti  mendadak muka terasa kebas, susah berbicara, tangan atau kaki yang susah bergerak, sakit kepala mendadak, gangguan penglihatan mendadak. Hal ini dapat berbeda pada tiap penderita, tetapi gejala yang paling sering dijumpai adalah mati rasa tiba-tiba atau kelemahan wajah, lengan atau kaki (terutama pada satu sisi).

Selain itu, gangguan kesadaran, gangguan menelan, gangguan bicara, gangguan berkemih atau buang air besar dan gangguan memori juga sering timbul, tergantung daerah fokal yang terkena. Hal ini tidak hanya membatasi fungsi motorik, sensorik dan kognitif tetapi juga menyebabkan penurunan kualitas hidup bagi pasien stroke.

 

Narasumber:

dr. Rinesia Dwiputri, SpAk

Dokter Spesialis Akupunktur RS Awal Bros A.Yani

 

Sumber Gambar : Freepic

Bagikan ke :

Login to your account below

Fill the forms bellow to register

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.