Campak bukan sekadar penyakit dengan ruam merah dan demam. Pada anak-anak, penyakit ini bisa berkembang menjadi kondisi serius yang mengancam nyawa, terutama jika mereka belum divaksinasi atau mengalami gizi buruk. Virus campak menular sangat cepat, sehingga satu kasus saja di sebuah komunitas bisa menyebar ke ratusan orang lain.
Campak adalah salah satu penyakit paling menular di dunia. Virus campak dapat menyebar melalui udara ketika penderita batuk, bersin, atau bahkan berbicara. Partikel virus bisa bertahan di udara hingga dua jam, sehingga orang yang berada di ruangan yang sama sangat mudah tertular. Anak yang belum divaksinasi memiliki risiko tertinggi terkena penyakit ini.
Gejala campak biasanya muncul 7–14 hari setelah terpapar virus. Awalnya berupa demam tinggi, batuk, pilek, dan mata merah berair. Beberapa hari kemudian muncul bintik-bintik kecil berwarna putih di dalam mulut (dikenal sebagai tanda Koplik), lalu diikuti ruam merah yang menyebar dari wajah ke seluruh tubuh. Pada sebagian anak, campak bisa menimbulkan komplikasi serius seperti pneumonia (radang paru), diare berat hingga dehidrasi, radang otak (ensefalitis), kebutaan, bahkan kematian. Risiko ini paling tinggi terjadi pada bayi dan balita. Karena campak begitu cepat menular dan bisa berakibat fatal, pencegahan dengan vaksinasi lengkap adalah langkah paling efektif untuk melindungi anak dan mencegah wabah di masyarakat.
Situasi Terkini di Indonesia
Beberapa tahun terakhir, Indonesia kembali menghadapi lonjakan kasus campak di sejumlah daerah. Pada 2023, WHO mencatat ribuan kasus di berbagai provinsi, termasuk kejadian besar di Papua. Pada Agustus 2025, Jawa Timur melaporkan lebih dari 2.000 kasus hanya dalam beberapa bulan, dengan sedikitnya 17 anak meninggal di Sumenep dan sekitarnya. Sebagian besar korban adalah anak-anak yang tidak pernah mendapatkan vaksin atau belum lengkap imunisasinya. Kondisi ini menunjukkan bahwa celah imunisasi masih nyata dan berbahaya.
Mengapa Wabah Masih Terjadi?
Wabah campak muncul kembali karena cakupan vaksinasi di Indonesia masih rendah. Data UNICEF mencatat sekitar 571.000 anak Indonesia pada 2023 sama sekali belum pernah mendapat imunisasi dasar (“zero-dose children”). Secara nasional, hanya sekitar 72% anak yang mendapat vaksin campak pada tahun terakhir, jauh dari target 95% yang dibutuhkan untuk herd immunity. Faktor lain seperti layanan imunisasi yang sempat terganggu saat pandemi, akses yang sulit di daerah terpencil, serta penyebaran cepat virus di komunitas rentan membuat wabah sulit dihindari.
Mengapa Sebagian Orang Tua Masih Menolak Vaksinasi?
Ada banyak alasan mengapa orang tua menunda atau menolak vaksinasi. Beberapa di antaranya adalah misinformasi dan hoaks di media sosial tentang efek samping vaksin, kekhawatiran berlebihan soal keamanan, isu agama terkait halal-haram, kurangnya kepercayaan pada pemerintah atau layanan kesehatan, hambatan akses di wilayah tertentu, serta pengaruh lingkungan sekitar yang juga menolak vaksin. Sayangnya, penolakan vaksin berdampak langsung pada anak: mereka lebih rentan sakit parah, masuk rumah sakit, bahkan meninggal akibat penyakit yang sebetulnya bisa dicegah.
Mengapa Harus Vaksinasi Sekarang?
Vaksin adalah cara paling efektif dan murah untuk melindungi anak dari campak. Dengan vaksinasi lengkap dua dosis, risiko tertular turun drastis, rantai penularan terputus, dan wabah bisa dicegah. Selain melindungi anak sendiri, vaksin juga melindungi bayi yang belum bisa divaksin, lansia, serta orang dengan sistem imun lemah. Efek samping vaksin biasanya ringan, seperti demam atau bengkak kecil di bekas suntikan, dan jauh lebih ringan dibandingkan komplikasi campak.
Apa yang Bisa Dilakukan Orang Tua?
Orang tua bisa mulai dengan memeriksa buku KIA atau catatan imunisasi anak, lalu memastikan dosis vaksin lengkap sesuai jadwal. Jika ada kampanye imunisasi massal di wilayah Anda, ikutilah karena itu bertujuan menutup celah imunisasi. Jangan ragu untuk bertanya kepada tenaga kesehatan tentang vaksin dan efek sampingnya. Yang tak kalah penting, sebarkan informasi benar pada keluarga atau tetangga agar tidak terjebak hoaks.
RS Awal Bros memiliki klinik vaksinasi yang siap membantu orang tua memastikan anak mendapatkan imunisasi lengkap sesuai jadwal. Dengan layanan yang nyaman, tenaga kesehatan yang terlatih, serta vaksin yang aman dan terjamin, orang tua tidak perlu khawatir. Pastikan anak Anda mendapat perlindungan maksimal sejak dini dengan melengkapi vaksinasi di klinik vaksinasi RS Awal Bros terdekat. Informasi mengenai jadwal dokter dan ketersediaan vaksin dapat menghubungi 1500088 atau download Aplikasi Halo Awal Bros sekarang juga.