Diabetes melitus (DM) adalah penyakit gangguan hormon yang paling sering terjadi, dan bisa menyebabkan berbagai komplikasi, salah satunya adalah luka kaki diabetes. Luka ini berisiko tinggi mengalami infeksi, dengan angka kesakitan antara 40–80%, dan sekitar 14–20% pasien akhirnya harus menjalani amputasi. Dibandingkan orang tanpa diabetes, penderita diabetes memiliki risiko amputasi kaki 10–20 kali lebih besar. Bahkan, 70–80% dari semua amputasi yang bukan karena kecelakaan terjadi pada pasien diabetes.
Luka kaki diabetes sulit sembuh dan membutuhkan perawatan dari banyak ahli, mulai dari pengendalian gula darah, pemberian antibiotik, pembersihan luka (debridemen), perawatan luka rutin, mengurangi tekanan pada luka (off-loading), hingga memperbaiki aliran darah jika aliran darah ke kaki terganggu. Meski begitu, hingga kini belum ada metode yang benar-benar memuaskan hasilnya. Oleh karena itu, para ahli mencari cara baru untuk mempercepat penyembuhan luka, salah satunya dengan terapi oksigen hiperbarik.
Terapi oksigen hiperbarik adalah terapi di mana pasien menghirup oksigen murni 100% dalam tekanan tinggi (2–3 kali tekanan udara normal) di dalam ruangan khusus. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa luka kronis, termasuk luka diabetes, dapat membaik dengan terapi ini. Contohnya, dalam sebuah studi oleh Sureda dan timnya, 14 pasien dengan luka kronis—termasuk 7 penderita diabetes—menjalani terapi oksigen hiperbarik selama 20 sesi dalam sebulan (5 kali seminggu). Pasien menghirup oksigen selama 1 jam di tekanan 2,2 ATA. Hasilnya, kadar IL-6 (zat dalam tubuh yang membantu proses penyembuhan) meningkat setelah setiap sesi, yang menunjukkan bahwa terapi oksigen hiperbarik membantu proses penyembuhan luka secara terus menerus.
Tingginya kadar oksigen sangat penting untuk sel-sel tubuh seperti neutrofil, fibroblas, dan makrofag dalam memperbaiki jaringan luka. Berdasarkan temuan ini, terapi oksigen hiperbarik terbukti dapat mengurangi risiko amputasi pada pasien diabetes dan bisa menjadi salah satu metode standar dalam pengobatan luka kaki diabetes agar luka lebih cepat sembuh.
Artikel oleh : dr. M. Imam Syahbana dan dr. Retno Ariandani (Dokter Hiperbarik RS Awal Bros A.Yani)